Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang melakukan langkah antisipasi pohon tumbang pada musim penghujan tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang pada musim penghujan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang Ali menuturkan, perampingan dan perapihan ranting-ranting pohon terutama yang berada di ruas jalan protokol menjadi fokus untuk mengantisipasi pohon tumbang.
Menurutnya, perampingan pohon bukan berati melakukan penggundulan atau bahkan menebangnya. Pihaknya menata dengan baik agar estetika tetap ada namun tidak menimbulkan pohon tumbang.
Sebenarnya, permintaan penebangan pohon dari masyarakat memasuki musim penghujan ini cukup tinggi. Kendati demikian, dia tidak ingin asal melakukan penebangan pohon agar Kota Semarang tetap hijau sehingga suhu tidak terlalu tinggi saat musim panas.
"Permintaan penembangan pohon banyak. Tapi kami cek dulu, kira-kira masih layak atau tidak. Kami tidak asal tebang agar saat musim panas Kota Semarang tidak terlalu panas. Seperti kemarin suhunya hingga 39 derajat celcius. Kami mengantisipasi itu," jelasnya, Jumat (15/11/2019).
Adapun, dari data Disperkim terdapat 3.433 pohon yang terinventarisasi Disperkim Kota Semarang. Pengecekan secara berkala terus dilakukan memasuki musim penghujan. Perampingan pohon juga terus dilakukan secara bertahap mengingat masih terkendala alat crane.
Ali menyebutkan, Disperkim hanya memiliki tiga alat crane. Dua diantaranya terus berkeliling untuk pengecekan. Sementara satu dalam kondisi tidak dapat digunakan.
Padahal idealnya, Disperkim memiliki lima hingga tujuh crane untuk berkeliling melakukan perampingan pohon di seluruh wilayah Kota Semarang.
"Paling tidak seharusnya punya 5 sampai 7 alat agar perempelan pohon bisa dilakukan dengan cepat. Kami sudah anggarkan di tahun 2020 untuk penambahan alat crane Rp1 miliar," katanya.