Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 6 Agenda Jateng Masuk Top 100 National Calendar of Event 2020

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N Rachmadi, menyampaikan pihaknya telah mengajukan 10 acara ke Kementerian Pariwisata.
Pengunjung antre untuk mendapatkan secangkir kopi gratis saat merayakan Hari Kopi Internasional di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2019)./ANTARA FOTO-Aji Styawan
Pengunjung antre untuk mendapatkan secangkir kopi gratis saat merayakan Hari Kopi Internasional di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2019)./ANTARA FOTO-Aji Styawan

Bisnis.com, SEMARANG  - Sebanyak enam acara besar di Jawa Tengah berhasil masuk dalam Top 100 National Calendar of Events 2020 Kementerian Pariwisata.

Keenam acara tersebut adalah Dieng Culture Festival (DCF), Festival Cheng Ho, Festival Kota Lama, Festival Payung Indonesia, Solo International Performing Arts (SIPA), dan Borobudur Marathon.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N Rachmadi, menyampaikan pihaknya mengajukan 10 acara ke Kementerian Pariwisata. Namun, yang disetujui masuk ke dalam Top 100 event hanya enam acara.

“Yang masuk Top 100 Event 2020 bertambah satu, karena pada 2019 hanya ada lima event yang masuk. Ini adalah upaya promosi event tahun 2020, agar kunjungan wisatawan semakin meningkat,” tuturnya, Rabu (27/11/2019).

Selain enam acara besar tersebut, ada lebih dari 250 acara unik dan mengandung unsur kearifan lokal yang telah disiapkan Jawa Tengah untuk digelar pada 2020.

Kekuatan budaya menjadi faktor utama yang diharapkan nantinya menarik perhatian wisatawan untuk berwisata di provinsi ini.

Yang tidak kalah menarik, ungkap Sinoeng, potensi desa wisata yang dimiliki Jawa Tengah. Desa wisata tersebut nantinya mendapat stimulasi dana sesuai kategori. Mulai 2020, desa wisata dibagi dalam tiga kategori yakni tumbuh, berkembang, dan maju.

Untuk kategori desa wisata tumbuh, diberikan dana bantuan sebesar Rp100 juta tiap desa, kategori berkembang sebesar Rp500 juta setiap desa, dan kategori maju mendapatkan bantuan Rp1 miliar setiap desa.

Tidak hanya memberikan stimulasi dana, pihaknya juga mendorong kerja sama konkrit dengan perguruan tinggi melalui KKN tematik.

Mahasiswa yang ditempatkan selama 1 bulan—1,5 bulan untuk membangun kepemudaan di perdesaan, mengembangkan kewirausahaan, dan yang pasti mendukung memunculkan embrio potensi desa wisata.

“Nantinya mahasiswa diharapkan mampu memberikan peta informasi yang pasti, tentang potensi wisata di desa yang ditempati sebagai lokasi KKN, serta pembentukan Pokdarwis [Kelompok Sadar Wisata] yang dapat mendorong potensi wisata tersebut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Hendra Wibawa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper