Bisnis.com, SEMARANG - DPRD Provinsi Jawa Tengah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lebih siaga akan bencana alam yang dimungkinkan terjadi saat musim hujan.
Ketua Komisi E Abdul Hamid mengatakan, Provinsi Jawa Tengah masuk daerah rawan bencana alam seperti longsor, angin kencang, dan banjir sehingga seluruh aparatur maupun satuan tugas penanggulangan bencana harus lebih siaga.
Menurutnya, masalah evaluasi penanganan bencana guna menunjang keselamatan juga perlu diperhatikan.
“Kolaborasi antarpihak sangat diperlakukan karena ini adalah pekerjaan bersama, daerah lain akan siap siaga juga untuk saling membantu, mendukung sistem untuk memperlancar penanganan juga harus diperhatikan," kata Abdul Hamid Rabu (4/12/2019).
Semetara itu, Ahmad Ridwan yang juga Anggota Komisi E menambahkan, ilmu para petugas dan sukarelawan harus canggih dan sigap dalam penanganan bencana.
Dia menyebutkan, saat melakukan penanganan kejadian bencana, keselamatan menjadi taruhan, terlebih masyarakat cenderung panik dan tidak dapat melakukan penyelamatan yang efektif. Karena itu diperlukan pengendalian dari petugas BPBD itu sendiri.
Jika ada kebakaran misalnya cenderung petugas datang sulit menangani pemadaman kebakaran, hal ini bisa karena faktor kurangnya simulasi yang tepat.
"jika adanya anggaran yang membuat simulasi seperti kejadian sebenarnya maka secara otomatis petugas atau relawan bisa mendapatkan pelatihan yang optimal dan tidak akan kaget jika terjadi bencana yang sebenarnya,” katanya.