Bisnis.com, SEMARANG — Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menarik investasi agar terus mengalir ke wilayah Jateng.
Kepala Dinas Pengelolaan Data dan Informasi DPMPTSP Jateng Sucipto mengatakan bahwa strategi yang dilakukan secara umum terbagi menjadi dua,.
Pertama, mempertahankan investor yang sudah masuk di wilayah Jateng dengan cara memberikan pelayanan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masing-masing, serta memberikan insentif agar investor yang sudah menanamkan modalnya merasa nyaman.
Strategi kedua, menurut Sucipto, adalah menarik calon-calon investor baru agar bersedia membuka bisnis di Jawa Tengah.
“Caranya ya kita promosi untuk bangun image, menyiapkan SDM, memperkuat koordinasi antara pusat, provinsi, dan kabupaten kota, serta memberikan pelayanan prima. Sekadang masalahnya masih ada di mismatch SDM, antara tenaga yang tersedia dan yang dibutuhkan itu tidak sesuai,” ujarnya, Rabu (4/12/2019).
DPMPTSP Jateng juga menyiapkan sejumlah program untuk melaksanakan kedua strategi tersebut. Mulai 2015, dibuka sejumlah Galeri Investasi di beberapa daerah yakni Tegal, Batang, Magelang, Pati, dan Banyumas.
Kemudian, pada 2016, diluncurkan program Pangkalan Cari Izin Bagi Nelayan, yang merupakan pusat layanan perizinan yang ditujukan khusus untuk para nelayan di Jawa Tengah.
Menyusul berikutnya pada 2017, berturut-turut diluncurkan program Konsultasn Perizinan Berbadan Hukum, dan Rekomendasi Penelitian Lewat Elektronik.
Pada 2018, DPMPTSP meluncurkan program Siap Indekost, yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Aplikasi Perizinan—Izin Penelitian dari Kamar Kost. Sistem ini memungkinkan pengajuan perizinan dilakukan secara online dari mana saja, termasuk dari rumah ataupun kamar kost masing-masing pelaku usaha yang beroperasi di Jawa Tengah.
“Selanjutnya kami juga menyiapkan Mal Pelayanan Publik atau MPP. Arahnya memang kami mendorong agar layanan perizinan lebih mendekati konsumen yang dilayani,” tambahnya.
Adapun, realisasi investasi di Jawa Tengah per September 2019 tercatat mencapai Rp47,24 triliun, meningkat 13,07% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year) senilai Rp41,94 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 12,47% secara year on year.