Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan tidak ada kerusakan bangunan, baik permukiman warga maupun fasilitas lainnya pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 yang berpusat di laut barat daya Kabupaten Gunung Kidul.
"Berdasarkan pendataan dari tim di lapangan, sama sekali tidak ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa tadi," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Wahyu Pristiawan di Yogyakarta, Senin (9/12/2019).
Ia mengatakan bahwa pascagempa yang terjadi pada pukul 10.47 WIB itu, anggota TRC BPBD DIY langsung melakukan pengecekan dampak di lapangan mulai dari Wonosari, Gunung Kidul yang dekat dengan episentrum gempa, maupun kawasan lain yang ikut merasakan getaran gempa seperti wilayah Berbah Sleman, Wates Kulon Progo, dan Bantul.
Hasilnya, kata dia, baik bangunan permukiman warga maupun fasilitas umum lainnya tak ada yang mengalami kerusakan akibat getaran gempa itu. "Bahkan getaran gempa ini juga tidak begitu dirasakan oleh masyarakat secara signifikan," kata Wahyu.
Sebelumnya, BMKG menyebutkan gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0 mengguncang Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin pukul 10.47 WIB, dengan pusat gempa berada di laut dengan jarak 130 kilometer barat daya Wonosari.
Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta Agus Riyanto mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 10.47 WIB itu dari kedalaman 40 kilometer di dalam laut dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,05 LS dan 110,14 BT.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi," kata dia.
Menurut Agus, berdasarkan laporan di lapangan beberapa orang di wilayah Bantul, Berbah Sleman, Wonosari Gunung Kidul, dan Wates Kulon Progo merasakan getaran gempa. "Benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan," kata Agus.