Bisnis.com, SEMARANG – Pemkab Batang, Jawa Tengah, berharap proyek pembangunan infrastruktur liqufied natural gas atau LNG bisa dimulai tahun depan.
Bupati Batang Wihaji mengatakan Pemkab Batang telah mengupayakan pembangunan infrastruktur untuk mendorong operasionalitas proyek pipa LNG.
"Saya sudah memimpin rapat terkait hal itu. Syarat-syarat untuk mempercepat harus segera ditindaklanjuti," ungkap Wihaji kepada Bisnis pekan lalu.
Proyek pembangunan LNG direncanakan senilai Rp1,5 triliun. Mekanisme pembiayaannya akan dilakukan oleh pihak swasta.
Menurut Wihaji, fokus pemda saat ini adalah menyiapkan infrastruktur dasar bagi pelaksanaan proyek tersebut. Diharapkan dengan selesainya infrastuktur dasar,proyek pembangunan LNG segera direalisasikan. "Perencanaannya tahun ini, mungkin pelaksanaannya paling cepat tahun depan.”
Adapun dalam Peraturan Presiden (Prepres) 79/2019 terkait percepatan pembangunan di Jawa Tengah, Batang menjadi salah satu lokasi yang bakal dilintasi sejumlah proyek berskala besar maupun menengah.
Salah satu proyek yang akan dibangun di wilayah ini adalah pembangunan infrastruktur liqufied natural gas (LNG) atau gas berkelanjutan yang estimasi investasi direncanakan senilai Rp1,5 triliun.
Pembangunan proyek infrastruktur LNG tersebut, menurut Wihaji merupakan salah satu proyek prioritas untuk menopang perkembangan industri di wilayah Batang dan sekitarnya.
Di satu sisi Pemkab Batang juga tengah mendorong percepatan pembangunan Kawasan Industri Batang atau KIB. Pemkab Batang bahkan telah menyediakan lahan seluas 3.310 hektare bagi para investor yang akan masuk ke KIB.
