Bisnis.com, SEMARANG - Rencana pembangunan proyek pipa gas transmisi Cirebon - Semarang mulai menemukan titik temu. Pemerintah telah meminta PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku pemenang lelang segera merealisasikan proyek tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengungkapkan bahwa proyek ini telah lama tertunda. Padahal, pemerintah telah menunjuk perusahaan yang memenangkan proyek.
"Sudah ditunjuk, tapi memang belum dilakukan pengerjaannya," kata Prasetyo yang dikutip Bisnis.com, Kamis (6/2/2020)
Proyek pembangunan pipa gas tranamisi Cirebon - Semarang masuk dalam daftar prioritas proyek di Perepres No.79/2019. Rencananya akan menelan investasi senilai Rp5,3 triliun.
Prasetyo menuturkan pembangunan proyek gas ini akan membantu pemerintah dalam mengoptimalkan kebutuhan gas di Jawa Tengah. Apalagi, Pemerintah Jateng saat ini tengah mendorong pengembangan kantong-kantong industri baru.
"Jadi yang kita selesaikan memang infrastruktur dasarnya dulu untuk mendukung aktivitas ekonomi," jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa mengatakan bahwa pembangunan pipa ruas transmisi Cirebon - Semarang merupakan tindak lanjut dari Rencana Induk pada 2006.
Dia mengatakan bahwa pada saat itu BPH Migas telah melelang ruas transmisi Cirebon—Semarang dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) yang ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan ruas pipa transmisi Cirebon - Semarang mangkrak selama 13 tahun karena terjadi kendala jaminan pasokan gas bumi yang bisa digunakan sebagai base line untuk pembangunan ruas pipa transmisi tersebut.
Namun, pada 2017 lalu BPH Migas melayangkan surat teguran kepada Rekind sebanyak dua kali untuk meminta kelanjutan proyek tersebut.