Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siswa SMPN 1 Turi Terseret Banjir, 8 Ditemukan Meninggal, 2 Dicari

Lokasi penemuan sendiri berjarak 3 km dari lokasi kejadian.
Kondisi siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Turi usai melakukan susur sungai./istimewa
Kondisi siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Turi usai melakukan susur sungai./istimewa

Bisnis.com, SLEMAN - Korban hanyut Sungai Sempor Turi, Sleman terus bertambah, Sabtu (22/2/2020). Korban atas nama Nadine Fadilah telah ditemukan oleh tim evakuasi gabungan. Korban ditemukan di Bendungan Lengkong, Sleman di kedalaman sekitar 3 meter. Lokasi penemuan sendiri berjarak 3 km dari lokasi kejadian.

Tim evakuasi menggunakan teknik rafting untuk mengevakuasi korban dari dalam air. Setelah dievakuasi, korban dibawa ke Puskesmas Turi dan saat ini jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Hingga Sabtu Siang, (22/2/2020), total sudah delapan korban yang ditemukan. Dengan demikian, masih ada dua korban lagi yang masih dalam tahap pencarian.

"Jika dibandingkan tadi malam, proses pencarian terhitung lebih mudah. Selain lebih terang, air sungai juga lebih tenang," ujar Pipit Eriyanto selaku Humas Basarnas DIY.

Menanggapi peristiwa Kali Sempor tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman angkat bicara. Plt Kepala Disdik Kabupaten Sleman,Arif Haryono menyayangkan kegiatan tersebut. Sebab, dari sisi peserta, antara siswa yang berjumlah 200-an siswa dengan jumlah pendamping yang hanya enam orang, tidaklah imbang atau ideal.

Selain itu, dirinya juga menyoroti manajemen risiko yang masih minim. "Sekarang hujan kok susur sungai, ya walaupun terlihat terang. Tapi sungai itu kan harus dilihat hulunya bagaimana, tanyalah ke BMKG. Mestinya seperti itu jangan dilakukan," katanya Arif, Sabtu.

Dengan peristiwa itu, Dinas Pendidikan Sleman menghentikan kegiatan kesiswaan di luar sekolah. Kesempatan itu akan dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berwenang, termasuk Dinas Pendidikan untuk menata atau mengatur mekanisme kegiatan di luar sekolah.

Arif meminta, semua kegiatan kesiswaan di luar sekolah harus menyusun standar operasional prosedur (SOP).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Harian Jogja

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper