Bisnis.com, SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah mencatat hingga Februari 2020, ada 228.466 merchant di Jateng telah mengadopsi pembayaran menggunakan QR Code Indonesian Standard atau QRIS.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Jateng, Soekowardojo mengatakan, implementasi QRIS yang dimulai sejak Januari 2020 tersebut mendapatkan antusias yang luar biasa dari pedagang (merchant) di Jateng.
Menurutnya, melalui QRIS ini banyak manfaat yang akan didapatkan oleh pedagang atau pelaku UMKM. Mereka cukup menyediakan 1 macam QR Code sudah bisa melakukan berbagai transaksi pembayaran non tunai.
"QR Code standar sangat bermanfaat, karena pedagang bisa menerima pembayaran dari aplikasi penyelenggara manapun, baik dari bank atau non-bank, bahkan akan dapat menerima pembayaran dari turis manca negara," kata Soekowardojo, Jumat (6/3/20).
Dia mengatakan, QRIS bukan merupakan aplikasi, melainkan satu standar kode respons cepat untuk seluruh pembayaran, sehingga QRIS bisa digunakan di semua merchant yang bekerjasama dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang sudah mengimplementasikan QRIS.
"Standardisasi QR Code ini menjadi dukungan terhadap pelaku usaha UKM, termasuk integrasi ekonomi keuangan digital nasional, yang merupakan salah satu visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk memperluas akseptasi QRIS, Bank Indonesia terus mendorong pedagang segera beralih ke QRIS. BI juga akan menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) 2020 yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, mulai 9-15 Maret 2020.
Melalui Pekan QRIS ini, BI Jateng akan memulai kegiatan dengan sosialisasi kepada komunitas milenial seperti di kampus, kemudian pasar tradisional, tempat ibadah, dan pedagang di kawasan Simpang Lima.
"Kami tidak memang tidak memiliki target khusus dalam implementasi QRIS ini, namun BI berharap dapat menggaet sebanyak-banyaknya merchant untuk menggunakan QRIS," katanya.
