Bisnia.com, SEMARANG - Kawasan Wisata Candi Borobudur ditutup untuk umum selama 16-29 Maret 2020.
Penutupan ini dilakukan menyusul dilakukannya penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh stupa dan beberapa bagian Candi Borobudur oleh Balai Konservasi Borobudur untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona.
Kepala Seksi Konservasi BKB Yudi Suhartono mengungkapkan disinfektan yang disemprotkan mengandung anti virus dan bakteri yang aman untuk manusia juga batu candi.
“Disinfektan kami pesan khusus dari Yogyakarta dan aman untuk manusia serta candi,” terang kata Yudi sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Selasa (17/3/2020).
Yudi menuturkan tak hanya kunjungan umum saja yang ditutup, namun juga untuk kunjungan sunrise, sunset maupun paket Manohara Borobudur.
Yudi menambahkan, disinfektan yang disemprotkan memiliki komposisi alkohol, H2-O2, Gliserol dan Aquades. Ada penambahan H2-O2 untuk menyempurnakan agar disinfektan ini tidak mudah menguap karena pengendapan cukup lama dan untuk mematikan virus.
“Untuk antisipasi penyebaran virus Corona, kita lakukan penyemprotan ke bagian-bagian yang sering dipegang seperti stupa dan handrail,” ujarnya.
Yudi menambahkan, anggaran untuk disinfektan ini bersumber dari APBN. Namun demikian, PT Taman Wisata Candi juga menyumbang sebanyak 50 liter.
Petugas yang menyemprot dilengkapi dengan pakaian pelindung, masker, sarung tangan dan juga kacamata.
Selain penyemprotan, juga akan dilakukan pembersihan secara rutin untuk membersihkan lumut, ganggang maupun jamur yang menempel pada batu.