Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Tekstil Jateng Babak Belur

Ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Jawa Tengah (Jateng) babak belur selama kuartal 1/2020.
Proses penjahitan produk tekstil di pabrik PT Pan Brothers Tbk. /panbrotherstbk.com
Proses penjahitan produk tekstil di pabrik PT Pan Brothers Tbk. /panbrotherstbk.com

Bisnis.com, SEMARANG - Ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Jawa Tengah (Jateng) babak belur selama kuartal 1/2020.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang dikutip Selasa (5/5/2020) menunjukkan ekspor pakaian jadi bukan rajutan hanya tumbuh 2,74 persen. Padahal kuartal 1/2019 lalu, ekspor pakaian jadi bukan rajutan mampu tumbuh di angka 10,67 persen.

Ekspor barang rajutan juga menunjukkan tren serupa. Bahkan kinerja ekspor jenis barang tersebut selama kuartal 1/2020 justru terkontraksi hingga 7,96 persen. Angka ini tentu jauh lebih rendah dibandingkan kinerja kuartal 1/2019 yang mampu tumbuh di angka 13,11 persen.

Sementara, serat stafel buatan menjadi jenis barang ekspor yang mengalami kontraksi paling dalam. Pasalnya, BPS Jateng mencatat jika kuartal 1/2019 lalu ekspor serat stafel buatan hanya terkontraksi di angka 6,13 persen. Kuartal 1/2020 kontraksinya mencapai 31,73 persen.

Sebelumnya Kepala KPP Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas Anton Martin meminta pelaku usaha mewaspadai pandemi corona.

Apalagi data Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPP) Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas juga menunjukkan bahwa kondisi kurang menguntungkan itu juga bakal berlanjut sampai April 2019.

Data sementara yang dikutip Bisnis menunjukkan bahwa volume ekspor Jateng per 26 April 2020 mencapai 176.000 ton atau turun 19.000 ton dari periode April 2019 yang mencapai 195.000 ton.

Penurunan kinerja ekspor Jateng terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan di lima negara tujuan ekspor utama. Bea Cukai mencatat permintaan ekspor dari lima negara utama tujuan ekspor turun hampir 16.000 ton. Pasalnya, pada Maret 2020 total ekspor Jateng ke lima negara mencapai 74.000 ton dibanding akhir April yang hanya 58.000 ton.

Lima negara tujuan utama ekspor Jateng adalah Amerika Serikat, Jepang, China, Prancis, dan Jerman. AS menjadi negara tujuan utama ekspor Jateng, nilai ekspor Jateng ke negara tersebut pada Januari - 28 April 2020 mencapai Rp8,7 triliun.

Komoditas utama ekspor Jateng ke negeri Paman Sam tersebut mencakup garmen, furnitur, kayu semi olahan, serta sepatu & alas kaki. Sementara itu, nilai ekspor Jateng ke negara tujuan ekspor lainnya yakni Jepang senilai Rp3,1 triliun, China Rp2,1 triliun, Prancis Rp1,6 triliun, dan Jerman Rp1,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper