Bisnis.com, BANTUL - Produsen wastafel portabel model injak kewalahan menerima order atau pesanan karena permintaan produk di kisaran harga Rp600.000-an tersebut banyak dipesan hotel, kantor, dan sekolahan.
Di tengah masa pandemi Covid-19 serta menjelang penerapan new normal, wastafel portabel dengan sistem injak kian diminati. Wastafel jenis ini dinilai lebih aman, karena mengurangi sentuhan langsung tangan.
Alhasil dengan kian tingginya permintaan, praktis produksi wastafel portabel ini pun menjadi peluang bisnis. Salah satunya adalah Nova Suparmanto, pemilih rumah produksi wastafel portabel asal Dusun Jeblog, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Bantul.
“Awalnya melihat peluang yang ada, sekitar awal Mei lalu coba produksi, new normal kan harus membiasakan cuci tangan. Peminatnya meningkat saat ini [wastafel portabel dengan sistem injak], karena anjuran dan kesadaran masyarakat juga untuk menjaga kesehatan dan kebersihan,” kata Nova, Rabu (10/6), seperti dilaporkan Harianjogja.com Kamis (11/6/2020).
Dia mengatakan pembeli dari wastafel yang dibuat di tempatnya mulai dari hotel, perkantoran, sekolah, hingga keperluan rumah tangga. Peminatnya tidak hanya dari wilayah DIY, tetapi juga sudah ada dari luar kota, seperti Malang. “Setelah awal Mei saya mulai produksi, pembeli mulai berdatangan sekitar akhir Mei,” kata dia.
Dia mengatakan ada tiga jenis wastafel portabel dengan sistem injak yang diproduksi. Pertama wastafel dengan bak terbuat dari plastik seharga Rp500.000; lalu bak berbahan aluminium seharga Rp600.000; serta bak berbahan stainless steel seharga Rp700.000. “Saat ini kami baru bisa produksi sehari enam, karena terbatasnya tenaga kerja. Walaupun permintaan sebenarnya sudah lebih dari itu. Minggu depan target kami semoga sudah bisa buat sampai 10 sehari,” ujarnya.