Bisnis.com, WONOSARI – Pemkab Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan bantuan benih kepada petani bawang putih untuk membangkitkan kembali produksi komoditas yang hampir punah di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pihaknya berupaya agar bawang putih lokal tidak punah, sehingga komoditas ini masih bertahan di Bumi Handayani.
"Saat ini baru Kecamatan Playen yang mengembangkan bawang putih lokal. Kami berupaya menawarkan ke kelompok tani yang lain. Saat ini, kami sudah menyiapkan sekitar 70 kilogram benih bawang putih untuk petani," ujarnya di Wonosari, ibu kota Kabupaten Gung Kidul, pada Rabu (17/6/2020).
Bambang mengatakan jika bawang putih lokal kalah bersaing dengan impor karena ukuran, tetapi jauh lebih beraroma bawang putih lokal. "Kami berupaya jangan sampai komoditas lokal seperti bawang putih punah, dan masyarakat memilih yang impor."
Dia menambahkan bawang putih yang dikembangkan adalah varietas Lumbu Putih asli Gunung Kidul, dan benihnya dari 35 kilogram sekarang menjadi 217 kilogram, yang dikembangkan Kelompok Tani Gemah Ripah di Desa Logandeng, Playen.
"Sekarang berkembang dan ditanam di beberapa tempat di Gunung Kidul dan luar Gunung Kidul seperti wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah, meski belum banyak," kata Bambang.
Baca Juga
Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah Sugiman menceritakan sejak lama hingga awal 2000-an bawang putih varietas Lumbu Putih masih ditanam petani di daerahnya. Saat itu, bawang putih lokal ini masih bertahan dari gempuran bawang putih impor meski dalam jumlah tak begitu besar.
Namun pada 2016, hujan deras hampir terjadi sepanjang tahun sehingga merusak tanaman rusak dan umbi pun membusuk. Terjadi gagal panen dalam skala besar di lokasi penanaman di Bulak Suren Dusun Plembon Lor dan Bulak Belik Dusun Logandeng di Desa Logandeng.
Warga kemudian tidak menanam bawang putih dan menggantinya dengan tanaman lain. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, warga setempat mulai mencoba mengembangkan benihnya kembali.