Bisnis.com, SOLO - Realisasi outflow pada program penukaran uang rupiah baru selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2020 ini di Soloraya menurun drastis.
Bahkan realisasi penukaran uang tahun ini menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir pada momen yang sama. Penurunan tersebut sebagai salah satu dampak adanya pandemi Covid-19 terhadap kondisi perekonomian di Soloraya.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo mencatat realisasi outflow periode Ramadan dan Lebaran 2020 hanya mencapai Rp2,9 triliun. Angka ini turun 41,3 persen jika dibandingkan dengan realisasi outflow Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp4,1 triliun.
Manajer Unit Pengolahan Uang Rupiah KPw BI Solo, Purwanto, mengatakan turunnya realisasi penukaran uang di Soloraya pada Lebaran 2020 ini akibat kondisi pandemi Covid-19.
Pandemi mengakibatkan perenokomian masyarakat menurun. Selain itu, pembatasan sosial dan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah menyebabkan jumlah pemudik yang masuk Soloraya juga turun.
"Pembatasan kegiatan penukaran uang hanya dilayani di loket perbankan dan tidak ada penukaran uang di tempat umum atau keramaian juga berpengaruh,” ujarnya kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Baca Juga
Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang masyarakat pada Ramadan dan Idul Fitri 2020 di Soloraya, KPw BI Solo menyediakan uang tunai Rp4,3 triliun. Jumlah meningkat 5 persen dibanding tahun lalu yang realisasinya mencapai Rp4,177 triliun.
Tahun lalu KPw BI Solo menyediakan uang tunai Rp5,4 triliun untuk Ramadan dan Lebaran atau naik 3,35 persen dari 2018 lalu. Sedangkan realisasi inflow pada Mei 2020 mencapai Rp2,07 triliun.
Ini sebagain besar berasal dari setoran perbankan mencapai Rp2,06 triliun dan sisanya penukaran uang. Sementara untuk realisasi outflow pada Mei 2020 mencapai Rp2,5 triliun. Nilai itu terdiri dari Rp2,491 triliun dari setoran bank dan sisanya dari penukaran uang.
Sejumlah upaya dilakukan BI sebagai pencegahan penularan Covid-19 lewat penukaran uang di Soloraya selama Lebaran 2020 maupun momen lainnya. Upaya itu antara lain karantina uang selama 14 hari, meniadakan kas keliling dan penukaran uang di ruang publik bersama perbankan.
"Penyemprotan disinfektan di area perkasan, sarana, dan prasarana juga dilakukan serta memerhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang,” paparnya.
Pada penukaran uang Lebaran 2020 lalu, KPw BI Solo meniadakan layanan kas keliling dan penukaran uang bersama perbankan di ruang publik lantaran pandemi Covid-19.
Layanan penukaran uang kepada masyarakat ini dilakukan di sebanyak 175 loket di kantor bank umum, BPR, BPR Syariah, Pegadaian, dan PT Pos Indonesia di Soloraya.