Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jateng Diprediksi Tumbuh 5,2 Persen pada 2021

Salah satu yang perlu diperhatikan distribusi hasil produk pertanian perlu dipastikan tetap lancar.
Webiner ekonomi Jateng.
Webiner ekonomi Jateng.

Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia memprediksi pada 2021 nanti pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bisa mencapai 5,2 persen.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan, 2021 ekonomi Jateng diprediksi akan membaik dibandingkan 2020 yang pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya 2,4 persen saja.

"Kami optimistis tahun depan perekonomian di Jateng akan segera membaik dibandingkan tahun ini," kata Soekowardojo dalam Webinar Jurus -Jurus jitu menjinakkan dampak Covid-19, Jumat (3/7/2020).

Dia menjelaskan, yang pertama menjaga tingkat produktivitas sektor pertanian untuk mengamankan pasokan dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat di tengah wabah Covid-19.

"Untuk mendukung hal tersebut, distribusi hasil produk pertanian perlu dipastikan tetap lancar," tambahnya.

Untuk yang kedua yakni menjaga kegiatan produksi industri pengolahan sektor sekunder, terutama industri makanan dan minuman, tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki.

"Hal ini mengingat kebutuhan yang masih tinggi dari produk hasil industri tersebut baik di domestik maupun luar negeri. Selain itu, industri-industri tersebut menyerap banyak tenaga kerja sehingga apabila produktivitasnya menurun akan mengganggu cash flow perusahaan dan meningkatkan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK)," katanya.

Ketiga mendorong kegiatan porduksi industri kimia dan farmasi. Industri ini berpotensi meningkat di tengah penyebaran wabah virus.

Terus mendorong kebijakan physical distancing serta menjadikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai opsi terakhir untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Perlu kecermatan dan kehati-hatian apabila kebijakan tersebut akan diterapkan di Jawa Tengah karena ketergantungan masyarakat serta kegiatan produksi industri di Jawa Tengah pada perdagangan antar kabupaten/kota dan antar provinsi sangat tinggi," ujarnya. (k28).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper