Bisnis.com, SEMARANG - Balai Karantina Ikan dan Pengembangan Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) mencatat, ekspor perikanan di Jateng naik 22,5 persen pada Juni dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana mengatakan, meskipun di tengah pandemi Covid-19, hasil perikanan di Jateng tetap melimpah terutama untuk ekspor.
"Ekspor perikanan di Jateng sampai ke 20 negara tujuan, 52 komoditi dengan total volume 3.093 ton serta total nilai Rp187 miliar," kata Gatot, Jumat (3/7/2020).
Untuk negara tujuan ekspor, lanjut Gatot, masih didominasi oleh Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Taiwan dan Malaysia. Menurutnya, kelima negara tersebut memang banyak membeli hasil perikanan asal Jawa Tengah.
"Amerika Serikat dan Jepang masih menjadi penopang utama ekspor perikanan Jateng," tambahnya.
Dia menambahkan, untuk komoditi perikanan Jateng yang menjadi unggulan yakni daging rajungan, udang vaname, surimi, udang putih dan ikan makarel.
Baca Juga
Sementara itu, di sisi lain Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Bidang Pembangunan Sumber Daya Kelautan Budi Prayitno menyampaikan agar terus menggenjot bisnis khususnya ekspor perikanan.
Pihaknya juga mengapresiasi khususnya bahwa di Jawa Tengah tidak terdapat kasus teknis yang harus dituntaskan.
"Jangan sampai ada miskomunikasi antara regulator, user dan meningkatkan peran Kementerian KP dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk rakyat," jelasnya.
Menurutnya, pada akhirnya penjaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan merupakan tanggungjawab bersama agar hasil perikanan dapat diterima di pasar Internasional dan mampu meningkatkan devisa negara. (k28)