Bisnis.com, SOLO - Dua hotel di Solo ditutup sementara karena ada tamunya yang diketahui positif Covid-19.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Solo mendukung langkah dan kebijakan Pemkot menutup dua hotel tersebut.
Di sisi lain, PHRI menilai kalangan perhotelan sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan baik.
Kasus tamu hotel yang terdeteksi positif Covid-19 membuktikan hal tersebut. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi sektor perhotelan maupun masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Bidang Humas dan Promosi PHRI Solo, Sistho A Sreshtho, mengatakan mendukung kebijakan Pemerintah Kota Solo menutup sementara dua hotel demi keselamatan warga serta para staf hotel.
“Iya, memang benar soal hotel [ditutup]. Pada dasarnya PHRI mendukung keputusan pemkot. Kami yakin ini berkaitan dengan keselamatan warga Solo maupun staf hotel,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (16/7/2020).
Sistho meyakini hotel-hotel anggota PHRI Solo, termasuk dua hotel yang ditutup sementara karena ada kasus positif telah menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Setelah adanya kasus tamu hotel positif corona, manajemen diyakini sudah menempuh sejumlah langkah.
Langkah itu misalnya penyemprotan disinfektan baik di dalam maupun luar ruangan, rapid test atau pun swab test karyawan, hingga meningkatkan SOP pencegahan Covid-19.
Menurut Sistho kasus seperti ini bisa terjadi di mana pun. Maka dari itu, PHRI berharap kerja sama pihak lain mengingat ada beberapa pintu gerbang masuk Solo dan sekitarnya.
PHRI berharap ada pengetatan keamanan jalur keluar masuk seperti stasiun, bandara, dan terminal.
“Tamu yang positif ini kan tanpa gejala, kami saring dari form perjalanan yang mereka isi, kami lakukan cek suhu tubuh, dan sebagainya. Alat kami tidak bisa mendeteksi kasus seperti ini. Maka, kami minta bantuan pihak lain, saling proteksi satu sama lain,” paparnya.
Di sisi lain, beberapa hotel sudah melakukan rapid test secara mandiri. Namun demikian, karena tes deteksi Covid-19 cukup mahal biayanya, PHRI Solo tidak bisa memaksakan. Terlebih bisnis perhotelan sedang lesu.
“Apalagi rapid test ini efektifnya hanya tiga hari. Tapi, kasus di hotel ini dari tamu, itu pun tanpa gejala. Ini yang menambah kesulitan makin tinggi,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, dua hotel berbintang di Solo terpaksa ditutup selama sepekan mulai Kamis (16/7/2020) karena ada delapan tamu yang positif Covid-19.