Bisnis.com, SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah mengambil opsi menggaet investor dalam menununjang pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah pembukaan Kawasan Industri (KI) di beberapa wilayah di Jateng, yaitu Brebes, Batang, dan Kendal.
Salah satu KI yang digadang akan berkembang adalah Brebes. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga investor beralih ke KI Batang.
Ekonom Universitas Diponegoro (Undip), Wahyu Widodo menyebut bahwa persoalan kesiapan lahan menjadi masalah utama beralihnya daya tarik investor ke KI Batang.
"Saya kira akar masalahnya 'klasik', yaitu soal kesiapan lahan. Padahal lahan adalah syarat utama sebuah kawasan. Ini selalu terjadi bahkan hampir di semua proyek yang memerlukan pembebasan lahan," ucap Wahyu Widodo kepada Bisnis Rabu (12/8/2020).
Wahyu menambahkan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menyebut Kawasan Indutri Batang yang lebih siap dengan kesiapan lahan.
"Maka wajar jika kemudian investor akan memilih Batang. Dengan seperti ini Brebes kehilangan momentum untuk menjadi tujuan investasi," tambahnya.
Baca Juga
Alasan lain adalah secara geografis Batang lebih dekat dengan Kendal dan Semarang dan dekat Pelabuhan. "Meskipun di Brebes ada Patimban tetapi sampai saat ini juga belum selesai. Saya kira wajar jika rasionalitas investor memilih Batang," tambahnya.
Wahyu menyarankan Pemprov Jateng tetap fokus pada penyelesaian masalah lahan di Brebes dan menarik investor dalam waktu dekat tentu perlu insentif khusus di Brebes.
"Kawasan ini akan berkembang seiring dengan penuhnya kapasitas di Kawasan Industri Batang dan beroperasinya secara penuh pelabuhan Patimban," tegasnya.
Di sisi lain, yang perlu menjadi catatan terkait dengan perencanaan pembukaan kawasan industri itu sendiri. Brebes dan Batang yang berlokasi di Pantura, sebenarnya dengan demand yang ada saat ini, kedua Kawasan Industri tersebut saling menjadi kompetitor.
"Kasusnya akan berbeda ketika salah satu dari kawasan industri tersebut dikhususkan untuk sektor tertentu," katanya. (k28)