Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Destinasi Wisata di Surakarta, Begini Tingkat Kunjungannya

Dinas Pariwisata Kota Surakarta juga mengoreksi target tingkat kunjungan wisatawan.
Keraton Solo Mangkunegaran./surakarta.go.id
Keraton Solo Mangkunegaran./surakarta.go.id

Bisnis.com, SOLO - Dinas Pariwisata Kota Surakarta memastikan ada koreksi target jumlah wisatawan baik asing maupun domestik pada tahun ini mengingat terbatasnya aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19.

"Kalau target awal, di tahun ini kami bisa menjaring sebanyak 5,5 juta wisatawan baik lokal maupun asing," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan di Solo, Senin (10/8/2020).

Ia mengatakan angka tersebut naik sebanyak 300.000 dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 5,2 juta wisatawan. Meski memastikan terjadi koreksi target, pihaknya belum dapat menyampaikan target terbaru mengingat masih ada harapan di sisa waktu hingga akhir tahun ini.

"Kami masih melihat kondisi, tetapi kan kami juga harus menunggu situasi kota betul-betul aman, tidak hanya di Solo tetapi juga kota lain. Apalagi pelancong yang datang ke Solo banyak dari Jakarta dan Surabaya," katanya.

Selain kota asal sebagian pelancong yang masih masuk dalam kategori zona merah penyebaran Covid-19, kata dia, syarat dalam melakukan perjalanan yang salah satunya adalah melengkapi hasil tes cepat juga berdampak pada keengganan wisatawan untuk melakukan perjalanan jauh.

Ia mengatakan meski seluruh objek wisata yang ada di Kota Solo sudah dibuka, ternyata belum mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan.

"Pembatasan usia pengunjung (larangan pengunjung di bawah 15 tahun) sangat berpengaruh. Tetapi kan pembatasan usia ini juga sangat penting. Jangan sampai ada penularan pada mereka," katanya.

Ia mencontohkan tingkat kunjungan di Taman Wisata Balekambang saat ini hanya menyisakan 100 orang/hari biasa dan sekitar 300 orang/hari di Sabtu dan Minggu. Angka ini menurun signifikan jika dibandingkan sebelum pandemi, yaitu sekitar 1.000 orang/hari di hari Senin-Jumat dan mencapai 5.000 orang di hari Sabtu dan Minggu.

Meski demikian, dikatakannya, saat ini jumlah pengunjung khususnya yang terlihat dari tingkat kunjungan hotel sudah ada kenaikan jika dibandingkan bulan Maret di mana awal diberlakukannya Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 di Kota Solo.

"Di awal itu angka okupansi sangat rendah, kemudian naik lagi saat new normaltetapi turun lagi sejak ada klaster baru di rumah sakit dr Moewardi. Saat ini okupansi hotel sekitar 20-30 persen," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper