Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Tanaman Hias di Masa Pandemi Bikin Berbunga

Selain janda bolong, kaktus mini dan sansevieria mulai banyak diminati.
Pengunjung memilih aneka tanaman hias di sentra penjualan tanaman di Kawasan Ragunan, Jakarta, Sabtu (18/7/2020). Menurut pedagang, penjualan berbagai jenis tanaman hias saat ini mengalami peningkatan hingga 50 persen karena meningkatnya minat masyarakat untuk bercocok tanam saat mengisi waktu dirumah selama masa pandemi Covid-19./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memilih aneka tanaman hias di sentra penjualan tanaman di Kawasan Ragunan, Jakarta, Sabtu (18/7/2020). Menurut pedagang, penjualan berbagai jenis tanaman hias saat ini mengalami peningkatan hingga 50 persen karena meningkatnya minat masyarakat untuk bercocok tanam saat mengisi waktu dirumah selama masa pandemi Covid-19./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, SEMARANG – Tanaman hias jenis monstera atau biasa disebut janda bolong masih terus diminati. Harganya yang kini bisa menembus jutaan rupiah, mengingatkan masyarakat akan popularitas anthurium atau gelombang cinta pada beberapa tahun lalu.

Dea Meinissa, pemilik Kebun Langit Plantshop mengamini hal ini. “Paling banyak dicari itu monstera atau istilahnya janda bolong, itu paling dicari. Terus kaktus mini, lidah mertua atau sansevieria juga, keladi dan aglonema juga banyak,” jelasnya.

Ia memulai usahanya ini sejak 2017, bermula dari kesulitannya dalam mencari tanaman hias yang ia inginkan, “kita pasti cari di luar kota, dari situ akhirnya saya melihat peluang,” jelasnya.

Bisnis Tanaman Hias di Masa Pandemi Bikin Berbunga

Awalnya, konsumennya berasal dari teman atau kenalan saja. Setelah membuka offline store di daerah Wonodri, Kota Semarang, pelanggannya kini semakin beragam. Selain dari Kota Semarang, tak jarang ia juga melayani pengiriman tanaman hias ke luar kota.

Belakangan, omzet penjualannya mengalami kenaikan hingga 50 persen-75 persen. Penyebabnya tak lain adalah karena tingginya permintaan tanaman hias di masa pandemi ini.

“Kalau (konsumen) kita mayoritas dari umur sekitar 25-30 ke atas. Mungkin kayak pasangan baru yang sedang menghias rumah, terus pemula yang sedang memulai hobi juga ada,” tambahnya.

Harga tanaman hias di Kebun Langit Plantshop pun cukup beragam. Mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. “Untuk tanaman paling murah di Rp35 ribu itu ada rosemary, paling mahal monstera variegata dulu di harga Rp1,2 atau Rp2 jutaan. Mungkin sekarang bisa Rp5 jutaan,” tuturnya.

Bisnis Tanaman Hias di Masa Pandemi Bikin Berbunga

Dea mengaku tidak menggunakan strategi khusus dalam memasarkan tanaman hiasnya ini. “Kuncinya itu konsisten,” tegasnya.

Baginya, untuk mulai berjualan di media sosial, pengusaha bisa saja bermodalkan kamera smartphone. “Kalau dulu kan harus kamera DSLR, sekarang smartphone aja cukup, nanti bisa di-edit,” tambahnya.

Dalam menjalankan usahanya ini, ia memanfaatkan media sosial Instagram dan Whatsapp. Instagram dipilih karena media sosial ini sangat kuat dari segi visual, sehingga dapat memikat calon konsumen dengan foto ataupun video tanaman yang ia jual. Sementara Whatsapp hanyalah media komunikasi antara dirinya sebagai penjual dengan konsumen.

Meskipun begitu, sampai saat ini Dea belum berencana untuk mulai berjualan di marketplace lain yang lebih besar. “Belum berani karena takutnya banyak (konsumen) yang di luar kota dan malah kita yang gak bisa handle. Yang penting jalan dulu dan jaga kualitas tanamannya supaya sampai dengan selamat di tangan konsumen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper