Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenal Sepatu Patrobas yang Ludes Terjual 200 Pasang dalam Tiga Menit

Saat awal diluncurkan, 200 pasang sepatu batik Patrobas langsung ludes terjual hanya dalam waktu tiga menit.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memamerkan sepatu batik pada acara penutupan UKM Virtual Expo #2, Jumat (20/11/2020).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memamerkan sepatu batik pada acara penutupan UKM Virtual Expo #2, Jumat (20/11/2020).

Bisnis.com, SEMARANG –  Pada acara penutupan UKM Virtual Expo #2, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat angkat kaki. Bukan untuk meninggalkan acara, tapi memamerkan sepatu yang ia kenakan.

“Motifnya batik yang didesain khusus, jadi bawahnya ini kulit, terus dikombinasikan dengan kain yang dibatik,” jelas Ganjar sembari memamerkan sepatunya dalam acara penutupan UKM Virtual Expo #2 pada Jumat (20/11/2020).

Sepatu yang dikenakan Ganjar adalah karya anak bangsa yang dikenal dengan merek Patrobas.

Patrobas merupakan usaha yang dirintis oleh Sebastian Surya Sutantio sejak 2018. Pemuda ini merilis sepatu batik pada Agustus 2020 lalu, untuk memperingati hari kemerdekaan sekaligus memberikan semangat pada masyarakat Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19. Sebanyak 200 pasang sepatu batik dengan seri El Clasico ini ludes hanya dalam waktu 3 menit.

“Namanya kenapa El Clasico karena terinspirasi dari pertandingan bola di Spanyol. Artinya kan itu mereka saling bertahan untuk memenangkan pertandingan. Jadi dianalogikan masyarakat Indonesia harus mampu bertahan dan menang dari COVID-19 ini,” ungkap Sebastian kepada Bisnis.

Tak hanya memberikan kesan lokal. Motif batik yang dipilih pun memiliki filosofi tersendiri. “Jadi batik motif parang itu sebenarnya kalau saya baca-baca itu punya filosofi pantang menyerah. Ibarat ombak yang tidak pernah berhenti bergerak,” jelasnya.

Tak hanya Ganjar yang kepincut sepatu batik ini. Sebastian juga mengungkapkan bahwa sepatu produksinya ini sudah biasa dipesan oleh konsumen dari berbagai kota besar di Indonesia. “Paling jauh pernah kirim ke Amerika, cuma itu satuan bukan dalam jumlah besar,” ungkapnya.

Lewat UKM Virtual Expo #2 ini, Sebastian berharap pelaku UMKM bidang fesyen di Jawa Tengah bisa semakin dikenal masyarakat. Semangat local pride diharapkan mampu meningkatkan omzet penjualan produk fesyen. Tak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di Indonesia.

“Khususnya di masa pandemi ini kita harus saling membantu perekonomian. Jadi dengan membeli produk lokal sebenarnya kita sudah men-support perekonomian kita sendiri jadi makin berkembang,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper