Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT KAI Akan Gusur 21 Bangunan untuk Rute KRL Jogja-Solo

PT KAI akan mengakhiri perjanjian sewa kontrak lahan dari 21 bangunan yang berada di bantaran rel kereta api (KA) di Klaten Tengah.
Ilustrasi-Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/7/2020)./ANTARA-Fakhri Hermansyah
Ilustrasi-Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/7/2020)./ANTARA-Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA – Proyek Kereta Rel Listrik atau KRL Solo-Jogja bakal menggusur 21 bangunan di yang berada di bantaran rel kereta api (KA) di Klaten Tengah.

Sesuai rencana, PT KAI akan mengakhiri perjanjian sewa kontrak lahan dari 21 bangunan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas persiapan pengembangan listrik untuk KRL Solo-Jogja.

Rakor di kompleks gedung Humas Setda Klaten, diikuti sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan dipimpin langsung Sekda Klaten Jaka Sawaldi.

“Rakor selain membahas pengembangan listrik untuk KRL, juga lahan PT KAI yang disewa 21 warga. Karena lahan itu akan digunakan untuk pengembangan listrik, termasuk tiang dan jaringan KRL,” kata Sekda Jaka Sawaldi, saat ditemui wartawan di Humas Setda Klaten, Jumat (27/11/2020).

Jaka Sawaldi mengatakan Pemkab Klaten bakal memfasilitasi sosialisasi pengembangan listrik KRL Solo-Jogja di aula Kecamatan Klaten Tengah, Senin (30/11/2020) siang. Nantinya akan dihadiri juga 21 warga penyewa lahan, perwakilan PT KAI, dan Pemkab Klaten.

“Setelah sosialisasi itu akan ada pengukuran dan pengecekan kondisi di lapangan. Tanah itu milik PT KAI, jadi tak ada ganti rugi. Nantinya, yang diganti bangunan, termasuk usaha atau kegiatan lain yang telah dilakukan 21 warga tersebut. Nanti yang menghitung pihak appraisal. Semoga, bisa rampung Desember 2020. Jika tidak, maksimal akhir Februari 2021,” katanya.

Jaka Sawaldi juga mengungkapkan adanya KRL Solo-Jogja akan menggantikan keberadaan KA Prameks. Diharapkan KRL Solo-Jogja menjadi transportasi massal yang digandrungi warga Klaten. Karena biaya operasionalnya yang relatif lebih murah dibandingkan KA diesel. Di samping itu, KRL Solo-Jogja juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di waktu mendatang.

“Rencananya, sejumlah stasiun yang ada di Klaten akan difungsikan kembali oleh PT KAI saat KRL Solo-Jogja mulai beroperasi,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ponco Suseno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper