Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi, Begini Respons Warga Klaten

Fase erupsi ditandai dengan keluarnya magma dari dalam Gunung Merapi. BPPTKG juga telah menyampaikan Gunung Merapi berstatus siaga sejak, Kamis (5/11/2020).
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan saat ini Gunung Merapi telah mengalami fase erupsi./Antara-Ranto Kresek.
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan saat ini Gunung Merapi telah mengalami fase erupsi./Antara-Ranto Kresek.

Bisnis.com, KLATEN - Warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, masih beraktivitas normal meski gunung tersebut dinilai sudah memasuki fase erupsi.

Di sisi lain, warga Sidorejo, Kemalang, yang selama ini belum pernah mengungsi selama Gunung Merapi berstatus siaga sudah mulai ancang-ancang bergeser ke tempat saudaranya yang dianggap lebih aman.

Sebagaimana diketahui, Gunung Merapi baru saja mengeluarkan guguran material yang diduga lava pijar. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021.

Fase erupsi ditandai dengan keluarnya magma dari dalam Gunung Merapi. BPPTKG juga telah menyampaikan Gunung Merapi berstatus siaga sejak, Kamis (5/11/2020).

Untuk diketahui, di Klaten, terdapat sejumlah dukuh di tiga desa di Kecamatan Kemalang yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III. Masing-masing berada di Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo.

Hingga sekarang, warga yang mengungsi di tempat evakuasi sementara (TES) berada di Balerante dan Tegalmulyo. Jumlah pengungsi di Balerante mencapai 227 orang, sedangkan jumlah ternak yang dievakuasi sebanyak 112 ekor.

Sementara itu, jumlah pengungsi di Tegalmulyo mencapai 88 orang. Sedangkan warga di Sidorejo belum ada yang mengungsi hingga Selasa (5/1/2021).

"Warga di tiga desa masih beraktivitas seperti biasa hingga sekarang. Aktivitas warga masih normal. Warga masih merasa seperti tidak terjadi apa-apa," kata Kapolsek Kemalang, AKP Edy Prasetyo, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Rabu (6/1/2021).

Edy Prasetyo mengatakan patroli di lereng Gunung Merapi terus dilakukan selama 24 jam dalam sehari. Hal itu termasuk patroli di area galian C.

"Kami imbau ke warga selalu tingkatkan kewaspadaan," katanya.

Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi, Begini Respons Warga Klaten

Gunung Merapi yang mengeluarkan asap putih terlihat dari kawasan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (6/1/2021). Data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi periode (5/1/2021) menunjukkan terjadinya deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi pada fase erupsi Gunung Merapi sebesar 10 cm per hari dalam tiga hari./Antara-Aloysius Jarot Nugroho.

Disinggung tentang warga di Sidorejo yang belum mengungsi ke TES, AKP Edy Prasetyo mengatakan aparat polisi terus mengedukasi ke warga sekaligus memberikan pemahaman ke warga.

Di samping itu juga berkoordinasi dengan perangkat desa di Sidorejo. "Kami terus melakukan sosialisasi itu," katanya.

Salah seorang warga sekaligus tokoh masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sukiman, mengatakan warga di daerahnya masih beraktivitas normal hingga, Rabu (6/1/2021).

Warga di desanya juga sudah menggelar rapat menyikapi perkembangan kondisi Gunung Merapi saat sekarang.

"Di desa kami ada kurang lebih 60 warga kelompok rentan. Saat ini, ada beberapa warga rentan bersiap bergeser. Tapi gesernya tidak ke TES. Gesernya ke tempat saudara yang dirasa aman. Lokasinya masih berada di Sidorejo juga. Kami pun juga mulai mengecek semangat para sukarelawan dan warga, apakah sudah kendur atau belum [dalam menghadapi potensi erupsi]. Kami juga berbagi tugas, siapa yang memantau gunung, siapa yang memantau melalui handy talky (HT) dan lainnya," kata Sukiman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ponco Suseno
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper