Bisnis.com, SOLO — Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan ia tidak masuk daftar calon penerima vaksin Covid-19 pada tahap pertama, Kamis (14/1/2021). Rudy, sapaan akrabnya, bahkan tidak bisa menerima vaksin tersebut. Faktor usia disebut sebagai penyebab Rudy tidak bisa menerima vaksin virus corona.
Seperti diketahui, pemerintah pusat menetapkan vaksin Covid-19 nantinya akan diberikan kepada semua warga negara Indonesia dengan rentang usia 18-59 tahun. Wali Kota Solo meminta masyarakat bersabar karena pemberian vaksin ini dilakukan bertahap.
“Tahap pertama untuk nakes, masyarakat nanti sesudah nakes, TNI/Polri, aparatur sipil negara (ASN), kemudian guru dan tenaga pendidikan usia 18-59 tahun. Masyarakat harap bersabar, saya sendiri tidak bisa [divaksin] karena usia saya yang tidak masuk rentang itu,” ucap Rudy, Selasa (12/1/2021).
Rudy menambahkan Presiden Joko Widodo sudah memberi kepastian bahwa semua masyarakat umum usia 18-59 tahun akan dapat vaksin Covid-19 gratis. “Jadi, tidak usah khawatir,” beber Rudy.
Selama menanti vaksin, Wali Kota Solo itu berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan 4M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dan menghindari kerumunan.
“Kami sambut puji syukur karena paling tidak bisa menambah motivasi kami menekan persebaran Covid-19. Namun yang membuat saya lebih bersyukur adalah yang dikirim 10.609 dengan kebutuhan 10.620. Kekurangan ini bisa segera dilengkapi sehingga nakes kami bisa segera divaksin,” katanya.
Baca Juga
Seperti informasi sebelumnya, sebanyak 10.609 dosis vaksin Covid-19 Sinovac telah sampai di Solo, Selasa (12/1/2021) malam. Ribuan vaksin tahap pertama tersebut bakal disuntikkan kepada tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lain mulai 14 Januari.
Pemberian vaksin pada 14 Januari diawali dengan penyuntikan kepada 11 tokoh, baru kemudian kepada nakes. Sebelas tokoh penerima vaksin itu mewakili akronim Setia Bela Surakarta yang digaungkan Wali Kota Solo Rudy.
Para tokoh itu, antara Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Danrem, Kapolres, dan Ketua DPRD. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kedatangan vaksin diharapkan memberi motivasi baru di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Solo.
Pada Selasa (12/1/2021), catatan rekor tambahan kasus kembali terjadi hingga membuat kumulatifnya menyentuh 6.000-an orang. “Kumulatifnya mencapai 6.104 orang, tambahannya 250 orang. Tertinggi selama ini. Lonjakan kasus dipengaruhi kecepatan kerja laboratorium juga,” ucap Ning, sapaan akrabnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja persiapan vaksinasi Covid-19 yang digelar Komisi IV DPRD Solo yang membidangi kesehatan terungkap nama Rudy maupun Gibran Rakabuming Raka tak masuk dalam tokoh pemerima vaksin perdana.