Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai di Wonogiri Turun Rp20.000

Harga cabai rawit di Pasar Kota Wonogiri turun karena permintaan juga turun. Ia menyebut permintaan cabai melonjak saat musim hajatan.
Ilustrasi./Bloomberg-Dimas Ardian
Ilustrasi./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, WONOGIRI — Harga cabai rawit merah atau sret eceran di Pasar Kota Wonogiri berangsur turun. Harga komoditas tersebut pernah mencapai puncak tertinggi, yakni Rp90.000/kg beberapa waktu lalu.

Harga tersebut kemudian turun menjadi Rp80.000/kg dan kini tercatat Rp70.000/kg atau turun Rp20.000/kg dari harga tertinggi. Ini diduga akibat permintaan yang menurun. Sebagai informasi, harga komoditas di Pasar Kota Wonogiri menjadi patokan di pasar lain kabupaten tersebut.

Pedagang di los lantai I Pasar Kota Wonogiri, Warni, menginformasikan harga cabai sret turun menjadi Rp70.000/kg pada Minggu (24/1/2021).

Tiga hari sebelumnya harganya masih Rp80.000/kg. Meski turun, harga tersebut termasuk masih tinggi dibanding sebelum harga naik. Sebelumnya, harga cabai rawit merah Rp60.000/kg. Lalu harga mulai naik pada momen libur Natal 2020.

“Saat harga masih Rp80.000/kg, kalau ada yang beli Rp3.000 saya ambilkan sejumput. Sekarang bisa peroleh lebih banyak karena harganya sudah turun,” kata Warni.

Menurut Warni, harga cabai rawit di Pasar Kota Wonogiri turun karena permintaan juga turun. Ia menyebut permintaan cabai melonjak saat musim hajatan.

Cabai digunakan untuk bahan berbagai masakan. Saat ini hajatan dalam skala besar dilarang guna mencegah penularan Covid-19.

Penurunan harga cabai rawit merah diikuti harga cabai jenis lain. Namun, Warni tak memerinci harga terbaru. Sebelumnya, harga rawit putih Rp35.000/kg. Harga cabai jenis itu pernah menyentuh level tertinggi Rp40.000/kg pada akhir 2020 lalu.

Harga cabai tampar merah di Pasar Kota Wonogiri saat ini Rp40.000/kg dari sebelumnya Rp60.000/kg. Cabai tampar hijau Rp24.000/kg dari sebelumnya Rp30.000/kg.

Sementara itu, petani cabai Desa Jimbar, Kecamatan Pracimantoro, Sutrisno, mengatakan produksi cabai belum bisa maksimal. Petani memanen cabai lebih dini.

Jika dibiarkan hingga mencapai usia tua atau berwarna merah, cabai akan membusuk. Itu karena tanaman mendapat asupan air berlebih mengingat saat ini penghujan.

Selain itu sekarang sedang ada serangan lalat buah. Ketika cabai sedikit tua, hama tersebut langsung menyerang yang membuat cabai cepat membusuk.

Petani sudah memasang perangkap. Namun, lantaran populasi sudah tak terkendali sehingga banyak lalat buah yang lolos perangkap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rudi Hartono
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper