Bisnis.com, SEMARANG – Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpartan) Kabupaten Demak mencatat 2.444 hektare sawah di Kabupaten Demak tergenang banjir dimana 674 hektare di antaranya terancam puso.
Genangan air paling banyak terjadi di Kecamatan Bonang dengan luas sawah yang puso mencapai 327 hektare. 80 hektare sawah di Kecamatan Karanganyar juga terancam gagal panen.
Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Wonosalam dengan luas 20 hektare, Kota Demak seluas 50 hektare, dan Kecamatan Wedung seluas 197 hektare.
Untuk mengurangi dampak kerugian yang dialami, Kepala Dinpartan Kabupaten Demak, Wibowo, mengajak petani di wilayah tersebut untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
“Keuntungan mengikuti AUTP yakni jika terjadi puso lebih dari 75 persen akan mendapat bantuan sebesar Rp6.000.000/hektare,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Senin lalu (8/2/2021).
Banjir tak hanya menggenangi area persawahan. Di Kecamatan Sayung, banjir sedalam 50 centimeter – 1,5 meter juga menggenangi kawasan pemukiman penduduk.
Baca Juga
Kapolres Demak, AKBP Andhika Bayu Adittama menjelaskan bahwa bajir disebabkan oleh luapan air sungai. Tercatat, puluhan rumah di Desa Sayung ikut terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat, di Kecamatan Sayung, banjir menggenangi 8 desa. Tercatat, banjir terjadi di Desa Perampelan, Desa Tambak Roto, Desa Loireng, Desa Purwosari, Desa Kalisari, Desa Bulusari, Desa Sayung, dan Desa Pilangsari.
Sementara itu, di Kecamatan Karanganyar, 10.783 kepala keluarga ikut terdampak banjir. Banjir juga menggenangi 215 hektare area persawahan. Tak hanya itu, area tambak seluas 315 hektare juga ikut tergenang.
Sebelumnya, pada Selasa (9/2/2021), Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah mengunjungi pengungsi terdampak banjir di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung.
Dia mengunjungi tempat pengungsi dan dapur umum yang berlokasi di Balai Desa Prampelan. Secara khusus, ia meminta agar dapur umum tersebut juga menyajikan menu sayur dan daging, agar kebutuhan gizi para pengungsi dapat tercukupi dengan baik.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi telah disiapkan dengan baik. “Stok obat di sejumlah pengungsian cukup. Jadi kalau masalah obat di lokasi bencana itu selalu ada,” jelasnya.