Bisnis.com, SEMARANG – Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka UKM Virtual Expo (UVO) 2021 dengan sambutan yang cukup singkat. “Enggak perlu banyak sambutan, yang penting bisa segera dagang dan banyak yang beli."
Pada tahun kedua pelaksanaan UVO, Ganjar berharap agar kualitas produk yang ditawarkan pelaku UKM asal Jawa Tengah dapat terus meningkat. “Harus ada kualitas yang meningkat, yang bagus, ya supaya customer melihatnya ‘oh ini memang berkualitas’. Nah tugas kita mendampingi agar mereka [menghasilkan] produk berkualitas,” jelasnya di hadapan wartawan seusai seremoni pembukaan UKM Virtual Expo 2021, Selasa (16/2/2021).
Ganjar mengapresiasi pelaksanaan acara ini. Menurutnya, selain membantu memasarkan produk UKM asal Jawa Tengah, UVO juga dapat berkontribusi dalam perbaikan ekonomi yang sampai saat ini masih terdampak pandemi.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menjalin sinergi dan koordinasi antar lembaga untuk dapat meningkatkan penjualan produk UKM asal Jawa Tengah.
Dalam hal mendukung ekspor, Ganjar mengatakan bahwa Bea Cukai dapat membantu memfasilitasi proses ekspor maupun impor barang-barang yang dibutuhkan untuk memproduksi produk dengan tujuan ekspor.
Perizinan dan pelatihan untuk para pelaku UMKM juga bisa dibantu oleh Dinas Koperasi dan UMKM di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di setiap wilayah di Jateng.
Baca Juga
Di sisi lain, lanjutnya, institusi seperti Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jateng dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga banyak melakukan inisiatif untuk membantu para pelaku UMKM agar terus berkembang.
"Untuk urusan permodalan juga ada perbankan yang siap menyediakan fasilitas pembiayaan dengan bunga rendah seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop-UMKM) Provinsi Jawa Tengah Ema Rahmawati mengatakan bahwa sebagian besar masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di Jateng adalah pemasaran. Untuk membantu membuka pasar, penyelenggaraan UKM Virtual Expo diharapkan mampu memberikan dampak signifikan.
Pada tahun lalu, penyelenggaraan UKM Virtual Expo telah mencatat total omset senilai Rp4,4 miliar. Selain menjangkau pasar domestik, penjualan produk juga telah merambah pasar ekspor seperti Jepang, Singapura, Qatar, Macau, Belanda, Irak, Australia, Turki, dan India.
"Pada tahun lalu Pak Ganjar sempat mempromosikan beberapa produk yang dijual dalam UVO 2020. Respons masyarakat pun sangat positif, bahkan ada produsen yang mendapatkan pesanan dari hongkong senilai Rp36 juta,” tutur Ema.
Peserta UVO yang juga ikut pada pelaksanaan acara pada tahun sebelumnya juga mengakui hal tersebut. Miftahudin, Staff Marketing dari Yuasa Food, UKM berbasis produk olahan buah carica ini mengaku terbantu dengan pelaksanaan UVO. “Alhamdulillah pada tahun 2021 ini kami diikutkan kembali untuk mengikuti UVO yang ketiga, jadi sudah beberapa kali kita mengikuti event ini. Di tahun 2020 kemarin juga sudah mengikuti, ya alhamdulillah, ada peningkatan di omzet kami,” jelasnya.