Bisnis.com, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan para bupati dan wakilnya yang baru dilantik untuk langsung bekerja untuk rakyat
Dalam sambutannya saat pelantikan, Ngarsa Dalem meminta para Bupati dan Wakil Bupati untuk dapat mempercepat kegiatan belanja pemerintah.
“Para Bupati [dan] Wakil Bupati untuk segera membelanjakan APBD dan Danais (Dana Keistimewaan) tahun anggaran 2021 agar ekonomi masyarakat mulai pulih, untuk segera bangkit pada pasca vaksinasi nasional,” jelasnya dalam sambutan pelantikan bupati dan wakil walikota di Yogyakarta, Jumat (26/2/2021).
Dalam pelantikan kali ini Sultan Hamengku Buwono melantik pasangan Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sleman. Selanjutnya di Kabupaten Bantul, jabatan Bupati diserahkan kepada Abdul Halim Muslih dan Joko B. Purnomo sebagai wakilnya. Sementara itu, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gunung Kidul dipegang oleh Sunaryanta dan Heri Susanto.
Sultan juga berpesan agar program yang dijanjikan kepada masyarakat saat masa kampanye bisa direalisasikan.
“Jika bermaksud untuk memasukkan program untuk menepati janji Pilkada, setelah dipilah mana yang urgent bagi masyarakat, silakan disisipkan pada Anggaran Perubahan dan pembahasan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tahun anggaran 2022),” jelasnya.
Gubernur DIY itu menjelaskan, beberapa program yang bisa dijadikan prioritas tersebut salah satunya dengan melakukan pemberdayaan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di daerahnya masing-masing. Penyusunan daftar prioritas investasi daerah juga diperlukan, “dengan cara-cara yang extraordinaire dalam situasi darurat Covid-19 saat ini,” tambahnya.
Pemberdayaan UMKM menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi DIY demi mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 – 5,6 persen pada tahun 2022. Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, menjelaskan bahwa selain masalah UMKM ada tiga sektor lain yang mesti diperhatikan demi mencapai proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut.
Peningkatan layanan infrastuktur pariwisata, pengentasan kemiskinan di perdesaan, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat perlu dilakukan Pemerintah Provinsi DIY. “Jika hal tersebut dapat diselesaikan, maka proyeksi pertumbuhan ekonomi di DIY tahun 2022 akan mencapai 5,3 – 5,6 persen. Mengingat pada tahun 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi DIY ada pada angka minus 2,7 persen,” jelas Suharso.