Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Kejar Target Ekspor US$6,25 Juta, Begini Strateginya

Komoditi yang diminati pasar luar negeri di antaranya, tekstil dan produk tekstil (TPT), kayu dan barang dari kayu, perabot penerangan rumah, alas kaki, barang dari kulit, mesin, peralatan listrik, lemak, dan minyak hewan atau nabati, dan bulu unggas.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aditya Pradana Putra
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis dapat mencapai target ekspor nonmigas 2021 sebesar US$6,257 juta. Hal itu berkaca pada hasil ekspor tahun lalu, yang melebihi target hingga 127 persen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo. Menurutnya, pada 2020 ekspor nonmigas Jawa Tengah membukukan nilai US$7,704 juta, melebihi target yang tercatat US$6,062 juta.

“Dengan angka tersebut artinya kita mencapai 127,09 persen dari target,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis Jumat (5/3/2021).

Arif menyebut, komoditi yang diminati pasar luar negeri di antaranya, tekstil dan produk tekstil (TPT), kayu dan barang dari kayu, perabot penerangan rumah, alas kaki, barang dari kulit, mesin, peralatan listrik, lemak, dan minyak hewan atau nabati, dan bulu unggas. Tiga besar negara tujuan ekspor adalah Amerika, Jepang, dan Tiongkok.

Dia tak menampik kenyataan, nilai perdagangan luar negeri untuk komoditas nonmigas Jawa Tengah pada Januari 2021, yang terkoreksi 2,84 persen dibanding Desember 2020. Namun demikian, optimisme timbul seiring kebijakan pemerintah yang menerapkan vaksinasi Covid-19.

Menunjang optimisme tersebut, Disperindag Jateng melakukan berbagai progam untuk mendongkrak ekspor. Di antaranya, dengan program Eksportir Tangguh.

Program itu dilakukan untuk memotivasi pengusaha besar dan menengah serta kecil agar meningkatkan volume dan nilai ekspor. Tahun ini, bagi para pemenang disediakan total hadiah Rp60 juta.

Selain itu, ada program lain seperti Export Coaching Progam, pelatihan manajemen ekspor, forum informasi pasar ekspor. Di samping itu saat ini telah berdiri Free Trade Agreement (FTA) Center yang bertempat Kantor Disperindag Jateng. FTA Center memberi ruang konsultasi bagi para eksportir maupun calon eksportir terkait perdagangan luar negeri.

“Kita optimistis dapat mencapai target yang sudah ditetapkan, karena Januari kan kondisi Covid-19 masih seperti itu. Seiring pemerintah yang galakkan vaksinasi, kita optimistis perusahan bisa meningkatkan kinerja dan produktivitasnya,” katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper