Bisnis.com, YOGYAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY menilai mal akan tetap eksis, meski bermunculan toko online.
Ketua APPBI DIY, Surya Ananta menjelaskan secara makro mal di DIY mempunyai karakteristik tersendiri. Jika berbicara online dan offline, menurutnya kedua hal tersebut saling melengkapi.
“Jangan berpikiran saling meniadakan, langkah di era digital ini dengan strategi yang disebut omnichannel itu. Itu memadukan saling melengkapi dunia digital pada yang riil, begitu pula sebaliknya,” ucap Ananta, Jumat (19/3/2021).
Menurut Ananta, sejumlah hal tidak bisa serta merta dipindahkan ke dunia digital. Seperti mal menawarkan experience tersendiri.
“Seperti food mungkin bisa diantar, tetapi experience pelayanan ambiencenya, penyajian makanan Korea dan Jepang, kan tidak serta merta juga dipindah ke rumah. Kemudian pakaian, kalau tidak langsung, tahu halus atau enggak, sesuai enggak,” ujarnya.
Ananta mengatakan mal di DIY pun melakukan berbagai inovasi. Termasuk dari tenant sendiri biasanya memanfaatkan web atau media sosial, untuk dapat menarik kunjungan, ataupun memanfaatkan transaksi onlinenya juga.
Berbicara di tengah pandemi Covid-19 saat ini, mal di DIY menurutnya mengalami kondisi naik dan turun. Pada awal pandemi Covid-19 sekitar dua bulan drop, dan bulan berikutnya mulai merangkak naik, puncaknya di Desember 2020 jadi yang tertinggi selama pandemi. Namun, setelah itu saat awal PPKM Jawa Bali, batas waktu mal yang buka hanya sampai pukul 19.00 WIB membuat kunjungan kembali menurun.
“Setelah aturan berubah tutup mal hingga pukul 21.00 WIB, pelan-pelan mulai terangkat naik kembali. Didukung mulai beredarnya vaksin memperkuat percaya diri masyarakat dan kesehatan secara umum. Jadi daya dorong orang ke mal tergerak. Memang kunjungan dan spending tidak selalu sama, tetapi setidaknya ada arah lebih baik,” ucapnya.
Pria yang juga General Manager Plaza Ambarrukmo itu mengatakan untuk Plaza Ambarrukmo menghadapi kondisi saat ini, sangat menyadari pentingnya konsistensi untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
“Di Plaza Ambarrukmo sudah lengkap [upaya pencegahan Covid-19], orang akan berpikir percaya diri dan nyaman pastinya untuk datang,” ucap Ananta.
Setelah kunjungan orang tinggi, selanjutnya yaitu mendorong transaksi. Seperti yang dilakukan sejumlah tenant melakukan renovasi dan branding, ada pergantian tenant baru untuk penyegaran. Selain juga terkait transaksi menggandeng perbankan memberi benefit belanja pada pengunjung, seperti pemberian voucher.
Ananta mengatakan DIY yang identik dengan kota wisata, juga mempengaruhi tingkat kunjungan. Ketika wisatawan banyak otomatis kunjungan di mal juga akan terkerek naik, dan sebaliknya ketika wisatawan turun, mobilitas kunjungan di mal juga turun.
Kunjungan di Plaza Ambarrukmo untuk saat ini Ananta menjelaskan jika masuk di hari biasa per hari kunjungan antara 25.000-30.000 orang, sementara pada weekend kunjungan pada kisaran 40.000 orang per harinya. Jika memasuki long weekend kunjungan lebih tinggi lagi, bisa mencapai 50.000 per harinya.
Dia berharap adanya percepatan untuk proses vaksinasi, seperti untuk para pekerja yang banyak bersinggungan dengan orang dapat menjadi sasaran. Sehingga orang untuk berkunjung ke DIY semakin percaya diri dan merasa aman dan nyaman. Kedua, menurutnya perlu dukungan akses transportasi yang semakin mudah lagi.
Marketing & Promotion Staff Malioboro Mall, Eunike Set Satyarini menjelaskan menghadapi era digital dan perubahan masyarakat yang banyak melakukan belanja secara daring, Malioboro Mall mengadakan berbagai pameran dan berbagai event agar tetap menarik pengunjung. Disamping itu tenant mal juga memiliki banyak promo bagi masyarakat. Mal juga rajin menginformasikan berbagai promo tenant, event, dan pameran di sosial media.
“Mengenai belanja online, Malioboro Mall memiliki aplikasi berbasis android, Malioboro Mall - Shop & Deals, yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai event, pameran, serta promo tenant sekaligus fasilitas untuk berbelanja online di toko-toko yang merupakan tenant mal langsung dari aplikasi ini,” ujar Eunike.
Eunike menjelaskan selain itu mal juga kerap mengunggah ke media sosial berbagai promo tenant untuk pembayaran cashless yang berlangsung di toko yang berasal dari ojek online maupun platform online lain.
Saat pandemi Covid-19 saat ini sendiri rata-rata kunjungan per hari sudah naik enam kali lipat dari awal pandemi. Namun, Eunike tidak mengungkapkan secara detail berapa jumlah kunjungannya. Dia mengatakan selama pandemi, protokol kesehatan menjadi perhatian utama.
Public Relations Jogja City Mall, Febrianita Candra Rini mengatakan selama 2021 ini sudah mulai ada kecenderungan kenaikan traffic pengunjung, diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan masyarakat yang sudah menerapkan protokol kesehatan ini dengan baik. “Kalau dikira-kira sudah ada kenaikan sekitar 60 persen-70 persen dilihat dari awal Covid-19,” ujar Candra.
Untuk menyikapi tren belanja online, Candra mengatakan JCM juga berinovasi di beberapa program belanja yang diadakan. “Kita juga kerja sama dengan tenant untuk program shop from home dengan menyediakan nomor kontak yang bisa diakses oleh customer dan beberapa program belanja lainnya,” ucapnya.