Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Bebas Zona Merah Covid-19

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah kini berada di zona oranye atau berisiko sedang penularan Covid-19.
Peta zonasi resiko penyebaran Covid-19 per 11 April 2021 / Istimewa - Satgas Penanganan Covid-19
Peta zonasi resiko penyebaran Covid-19 per 11 April 2021 / Istimewa - Satgas Penanganan Covid-19

Bisnis.com, SEMARANG – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada pekan ini mencatat bahwa seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah berada di zona oranye. Kabar baik tersebut menunjukkan bahwa pada Ramadan tahun ini, tak ada zona merah atau wilayah dengan resiko penularan tinggi di Jawa Tengah.

Meskipun demikian, tren penambahan kasus terkonfirmasi harian di Jawa Tengah masih fluktuatif. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 12 April 2021, jumlah kasus Covid-19 secara kumulatif di Jawa Tengah mencapai 174.457 kasus atau 11,0 persen dari keseluruhan kasus terkonfirmasi nasional.

Puncak penambahan kasus terkonfirmasi harian di Jawa Tengah terjadi 4 kali. 29 November 2020 menjadi lonjakan kasus pertama di Jawa Tengah. Penambahan kasus harian pada saat itu mencapai 1.118 kasus baru. Lonjakan kedua dan ketiga terjadi pada bulan Januari, bertepatan dengan momen libur Nataru. Pada 16 Januari lalu, terjadi 1.997 kasus baru. Sementara itu, pada tanggal 23 Januari, penambahan kasus harian mencapai 1.875 kasus.

Lonjakan jumlah kasus harian masih terus terjadi hingga bulan Februari, meskipun jumlahnya masih dibawah bulan sebelumnya, Pada tanggal 5 Februari, ada penambahan 1.884 kasus baru Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Jawa Tengah

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (15/4/2021), jumlah kasus Covid-19 secara kumulatif mencapai 179.338 kasus atau terjadi penambahan 1.055 kasus baru. Sebanyak 6.435 pasien telah dirawat dengan penambahan 624 pasien baru. Sementara itu, jumlah pasien sembuh mencapai 161.631 pasien.

Jateng Bebas Zona Merah Covid-19

Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dalam unggahannya di status Whatsapp-nya menunjukkan grafik hubungan antara momen libur nasional dengan tren penambahan kasus harian. “Disiplin prokes ya lur, sedikit naik,” demikian imbauan yang ditulisnya dalam unggahan tersebut.

Dalam unggahan tertanggal 15 April 2021, Hakam mencatat ada 6 momen libur nasional yang cukup berpengaruh. Libur Nataru yang terjadi pada 24 Desember 2020 – 3 Januari 2021 menjadi momen paling berpengaruh dalam meningkatkan penambahan jumlah kasus harian.

Meskipun demikian, dalam grafik yang sama, terlihat bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro menunjukkan penurunan jumlah kasus harian yang signifikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper