Bisnis.com, BOYOLALI – Bandara Adi Soemarmo masih membuka layanannya di bulan Ramadan dan belum ada rencana penghentian operasional terkait larangan mudik Lebaran.
“Sampai saat ini belum ada maskapai yang menghentikan operasional penerbangannya,” jelas Riyaman, Airport Operation, Services, dan Security Senior Manager Bandara Adi Soemarmo, Jumat (16/4/2021).
Dalam keterangan resminya, Riyaman mengungkapkan bahwa meskipun telah turun larangan mudik Lebaran tahun 2021, pihaknya masih menunggu arahan dari PT. Angkasa Pura I selaku pengelola bandara.
“Kami masih menunggu arahan dari kantor pusat apakah Posko Lebaran tetap akan diadakan atau tidak. Tapi yang jelas, secara operasional kami siap memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada seluruh pengguna Jasa Bandar Udara,” jelasnya.
Hingga kini, masih ada 5 maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Adi Soemarmo. Maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion, Nam Air, serta beberapa pesawat carter.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di masa pandemi, Bandara Adi Soemarmo bakal menyediakan alat tes GeNose bagi calon penumpang. “Kami merencanakan tanggal 29 April pelaksanaan GeNose dimulai,” ungkap Riyaman.
Baca Juga
Pada perkembangan lainnya, Kepolisian Resor Boyolali bakal mendirikan 7 pos pengamanan tangguh. “Tujuannya ini sebenarnya sebagai tindakan awal kita sesuai dengan arahan Kapolda Jawa Tengah untuk menghambat terjadinya kegiatan mudik pada saat bulan puasa dan Lebaran,” jelas AKBP Morry Ermond, Kapolres Boyolali.
Morry menyampaikan bahwa sejumlah pemeriksaan akan dilakukan bagi pengendara yang melintasi wilayah Boyolali. Pemeriksaan tersebut bakal memastikan hasil tes Swab Antigen bagi individu yang ingin memasuki atau keluar dari wilayah Boyolali.
Sementara ini, baru ada 1 pos pengamanan yang telah beroperasi. “Begitu masuk Operasi Ketupat kita akan tambah jadi 7 seluruhnya yang ada di Boyolali,” jelas Morry.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Tengah mulai melakukan pengawasan lalu lintas pemudik di 14 titik. Hal tersebut dilakukan karena Jawa Tengah merupakan salah satu tujuan utama pemudik saat Lebaran.
“Semuanya tahu bahwa Jateng akan menjadi sentral mudik Lebaran. Oleh karena itu, [pemantauan dilakukan] jauh-jauh hari khususnya [di] jalur yang dilintasi [pemudik], baik tol maupun bukan tol.” jelas Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng, pekan lalu.