Bisnis.com, DEMAK – Proyek pembangunan pusat pengolahan rajungan di Desa Betahwalang, Kecamatan Bonang, ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
“Karena hasil tangkapan rajungan yang ada di Desa [Betahwalang] sangat besar, untuk itu kami memilih Desa Betahwalang sebagai lokasi pembangunan mini plant,” jelas M Fathkurohman, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Demak, Jumat (16/4/2021).
Fathkurohman menyampaikan bahwa pembangunan pabrik pengolahan rajungan berskala mini tersebut merupakan tindak lanjut dari usulan Pemerintah Desa Betahwalang pada tahun 2015. “Disana untuk tingkat Kabupaten di Demak ada 720 ton per tahun. Tetapi khusus Betahwalang, ada 224.825 kg. Sehingga dengan hasil tangkapan rajungan yang besar tersebut maka miniplant ini perlu didirikan,” tambah dalam rilis.
Apabila telah beroperasi sepenuhnya, diharapkan pabrik tersebut dapat meningkatkan efisiensi pengolahan rajungan di Desa Betahwalang. “Artinya, dapat memutus mata rantai atau perantara penjualan, sehingga nelayan tetap untung,” jelas Fathkurohman.
Selain meningkatkan kapasitas produksi, pabrik tersebut nantinya diproyeksikan bakal menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Tak hanya itu, Fathkurohman juga menilai bahwa potensi ekspor rajungan di wilayah tersebut bakal bisa dimanfaatkan dengan lebih baik apabila pabrik pengolahan tersebut mulai beroperasi.
Harapannya, selain memberikan dampak positif bagi nelayan dan masyarakat sekitar Desa Betahwalang. Pabrik pengolahan rajungan tersebut juga dapat berkontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Demak.
Baca Juga
Berdasarkan data Dinlutkan Kabupaten Demak, pada tahun 2020, volume produksi perikanan laut tangkap di Kecamatan Bonang mencapai 734,8 ton. Nilainya berkisar di angka Rp21 miliar. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di Kabupaten Demak, baik secara volume ataupun nilai produksinya.
Secara kumulatif, volume produksi perikanan laut tangkap di Kabupaten Demak pada tahun 2020 mencapai 1.520 ton atau senilai Rp43 miliar. Angka tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana nilai produksinya bisa menyentuh angka Rp99 miliar.
Rajungan sendiri merupakan salah satu komoditas perikanan laut unggulan Jawa Tengah. Hasil tangkapannya yang cukup melimpah menjadikan komoditas ini sebagai salah satu primadona ekspor. Amerika Serikat menjadi salah satu negara utama tujuan ekspor rajungan asal Jawa Tengah.