Bisnis.com, KLATEN – Bupati Klaten Sri Mulyani berencana kembali menerapkan Gerakan Jogo Tonggo karena dinilai efektif menekan penyebaran Covid-19.
“Jogo Tonggo harus diaktifkan kembali dengan kesadaran penuh masyarakat, seperti setahun yang lalu saat kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi,” jelasnya, Senin (19/4/2021) lalu.
Dalam keterangan resminya, Sri mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan pengawasan penyebaran Covid-19 di tempat tinggalnya masing-masing. Hal tersebut, menurutnya, perlu dilakukan agar angka kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten dapat semakin menurun.
“Masyarakat di awal pandemi sangat takut, namun kondisinya saat ini masyarakat menuntut kapan ekonomi dibuka, namun kurang diimbangi dengan kedisiplinan. Kondisi ini tentu berbahaya, karena dampaknya meningkatnya angka Covid-19 di Klaten. Kalau sudah seperti itu, imbasnya banyak sektor yang tertunda untuk dibuka,” jelasnya.
Imbauan serupa juga diberikan Sri kepada pemerintah desa di Kabupaten Klaten. Ia meminta pemerintah desa dapat menggerakkan pengurus RT/RW untuk memberikan sanksi tegas apabila terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
“Berlakukan sanksi wilayah apabila ada warga yang dites PCR tapi sudah jalan-jalan, tidak melakukan isolasi mandiri sebelum hasilnya keluar. Kepada para Kades, saya minta untuk memperketat pengawasannya,” tegas Sri.
Baca Juga
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, per 20 April 2021, ada 6.990 kasus Covid-19 yang telah terkonfirmasi di Kabupaten Klaten. Jumlah pasien yang dirawat mencapai 469 pasien. Sementara itu, jumlah pasien sembuh mencapai 6.259 pasien.
Pada perkembangan lainnya, di tingkat provinsi, jumlah kasus secara kumulatif mengalami penambahan 1.218 kasus baru. Kini jumlahnya kasus Covid-19 terkonfirmasi di Jawa Tengah mencapai 182.006 kasus.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat ada 6.704 pasien Covid-19 yang telah dirawat. Artinya, ada 639 pasien baru yang hari ini telah dirawat. Pasien yang dinyatakan sembuh telah bertambah 535 pasien atau berjumlah 163.852 pasien. Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia kini mencapai 11.450 pasien.
Kini, dari 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, tak ada satupun wilayah di Jawa Tengah yang masuk zona merah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 18 April 2021, seluruh wilayah di Jawa Tengah berstatus zona oranye atau memiliki resiko sedang penularan Covid-19.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun