Bisnis.com, KLATEN – Kasus positif Covid-19 dari imam dan jemaah yang terjadi di Desa Sapen, Manisrenggo, Klaten, sehingga menyebabkan dua masjid ditutup sementara dinilai berasal dari klaster keluarga.
“Itu pemicunya klaster keluarga dan berpotensi terjadi klaster tarawih. Mudah-mudahan dari hasil pelacakan kontak erat terakhir ini di dua masjid tidak ada penambahan kasus positif Covid-19,” kata Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, Jumat (23/4/2021).
Hal itu berdasarkan hasil pelacakan kontak erat menunjukkan lima makmum salat tarwih yang merupakan anak sang imam terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menjelaskan hingga Jumat yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih dalam satu keluarga itu.
Ronny yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten menegaskan agar tak muncul potensi klaster masjid atau pun salat tarawih, Ronny mengingatkan seluruh warga yang menjalankan ibadah di masjid tetap mematuhi ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Dia menjelaskan di Klaten sudah ada SE bupati terkait pelaksanaan kegiatan ibadah selama Ramadan dan sudah disedarkan ke seluruh pengurus masjid.
Lebih lanjut, Ronny mengimbau agar warga jujur dengan kondisi kesehatan mereka masing-masing. “Bagi mereka yang sudah ada gejala panas dan batuk, tidak datang ke masjid. Ini berlaku umum baik imam maupun jemaahnya,” ungkap dia.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Desa Sapen berinisial T menjalani isolasi mandiri di rumah setelah terkonfirmasi positif Covid-19, Jumat (16/4/2021). Sebelumnya, T menjadi imam salat tarawih di salah satu masjid di Sapen pada Senin (12/4/2021).
Berdasarkan hasil pelacakan kontak erat, ada 16 orang yang merupakan makmum saat T menjadi imam. Mereka terdiri dari delapan anggota keluarga T dan delapan warga umum.
Dari hasil tes PCR belasan orang itu, lima orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Kelima orang itu merupakan anak-anak T terdiri dari seorang perempuan dan empat laki-laki.
Salah satu anak T tersebut diketahui sempat mengisi kultum di salah satu masjid lainnya. Alhasil, Satgas Penanganan Covid-19 Desa Sapen memutuskan menutup sementara dua masjid untuk dilakukan sterilisasi selama 22-24 April 2021.
Pada bagian lain, Camat Manisrenggo, Raharjo Budi Setiyono, mengatakan pelacakan kontak erat dari lima warga Sapen terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus dilakukan oleh petugas kesehatan dan satgas.
“Baru dilakukan pendataan yang kontak erat dengan kelima orang yang positif oleh petugas untuk pelaksanaan tracing,” kata dia, Jumat.