Bisnis.com, SRAGEN - Pasar Bunder Sragen ditutup selama 24 jam pada Jumat (14/5/2021). Semua pintu masuk pasar induk itu ditutup sehingga tidak ada aktivitas jual beli di dalam pasar.
Pantauan Solopos.com di lokasi, hanya ada beberapa pedagang yang masih beraktivitas di dalam pasar. Mereka menata dagangan sebelum kios ditutup.
Sebagian besar pedagang sudah menutup kios dan los mereka. Semua pintu masuk Pasar Bunder juga sudah ditutup, sehingga tidak ada pengunjung yang bisa masuk.
Meski Pasar Bunder ditutup, para pedagang oprokan masih bisa berjualan di luar pasar. Mereka berjualan di depan pintu masuk maupun area parkir pasar kebanggaan Wong Sragen itu.
Informasi terkait penutupan Pasar Bunder selama 24 jam itu sudah disosialisasikan kepada para pedagang sebelum Lebaran.
“Sudah disampaikan di grup WA [Whatsapp] pedagang. Tadi pagi juga sudah diumumkan melalui pengeras suara. Demi kebaikan bersama, tidak apa-apa pasar ditutup untuk sementara,” jelas Tumiyem, 45, salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Bunder.
Baca Juga
Penutupan pasar itu membuat sejumlah pengunjung terpaksa putar balik. Mereka baru tahu bila Pasar Buder ditutup ketika sampai di lokasi.
“Rencana mau beli daging di kios dalam. Tapi, karena ditutup ya mending ke pasar lain saja,” ujar Jarwanti, 50, pengunjung asal Sidoharjo.
Usut punya usut, penutupan Pasar Bunder itu dilakukan karena pengelola pasar tengah menyemprotkan disinfektan ke lingkungan pasar. Hal itu dilakukan untuk menyeterilkan lingkungan pasar dari potensi virus seperti Covid-19.
“Kegiatan penyemprotan disinfektan ini dimulai pukul 08.00 WIB. Kami mengerahkan dua personel untuk menyemprotkan disnfektan. Sasarannya semua kios dan los di dalam pasar dan keliling [luar pasar]. Harapannya, Pasar Bunder bisa terbebas dari Covid-19. Semua pedagang dan pengunjung diharapkan tetap sehat tanpa ada yang terpapar Covid-19,” jelas Lurah Pasar Bunder, Sugino, saat ditemui Solopos.com di lokasi.
Sugino membutuhkan lima liter disinfektan untuk disemprotkan semua area lingkungan Pasar Bunder Sragen.
Dia menilai semua pedagang menyambut baik penyemprotan disinfektan itu. Mereka bisa memaklumi saat diminta tidak berjualan selama 24 jam ketika penyemprotan disinfektan berlangsung.
“Semua pedagang mengacungi jempol. Mereka tidak keberatan pasar ditutup 24 jam. Mereka justru mendukung kegiatan ini,” paparnya.