Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikasi Pemulihan Ekonomi Jateng, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Perbaikan kinerja investasi ditopang oleh realisasi beberapa proyek infrastruktur yang sempat tertunda.
Ilustrasi pelabuhan, salah satu simpul ekonomi Jateng.
Ilustrasi pelabuhan, salah satu simpul ekonomi Jateng.

Bisnis.com, SEMARANG - Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Mei 2021 mencatat perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I 2021 tumbuh -0,87 persen (yoy), atau membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar -3,34 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan, dari sisi pengeluaran, perbaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan aktivitas pada seluruh komponen dengan sumbangan terbesar dari ekspor luar negeri dan investasi.

"Kinerja positif ekspor luar negeri terjadi pada ekspor nonmigas yang tumbuh 12,5 persen (yoy) pada triwulan I 2021, terutama didorong oleh komoditas ekspor unggulan tekstil dan produk tekstil (TPT), furniture, serta alas kaki. Peningkatan ekspor didorong oleh realisasi order yang tertunda selama tahun 2020 dan penambahan order baru di tahun 2021," katanya, Selasa (18/5/2021).

Perbaikan kinerja investasi ditopang oleh realisasi beberapa proyek infrastruktur yang sempat tertunda di tahun 2020, khususnya pembangunan proyek strategis nasional yang mengalami perkembangan yang cukup pesat di awal tahun 2021.

Pada sektor swasta, investasi dilakukan dengan meningkatkan utilisasi kapasitas produksi untuk mengakomodir peningkatan order, terutama yang bersumber dari permintaan global.

"Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menunjukkan kapasitas utilisasi pelaku usaha meningkat dari 70,42 persen pada triwulan IV 2020 menjadi 71,15 persen pada triwulan I 2021," tambahnya.

Sementara itu konsumsi rumah tangga sebagai kontributor perekonomian yang terbesar masih terkontraksi meskipun sudah mulai membaik dibandingkan triwulan sebelumnya.

Indeks Penjualan Riil (IPR) di Jawa Tengah masih menurun mengindikasikan masyarakat menunda pembelian kebutuhan barang sekunder terutama sandang.

Meskipun demikian, keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian mulai meningkat. Indikator mobilitas dan aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan dan tempat umum lain cenderung meningkat, terindikasi dari menurunnya pertumbuhan DPK perseorangan yang diperkirakan digunakan untuk konsumsi.

Berdasarkan lapangan usaha utama, perbaikan ekonomi didorong oleh lapangan usaha pertanian dan infrastruktur. Sementara itu, industri pengolahan dan perdagangan yang merupakan kontributor perekonomian terbesar masih mengalami kontraksi meskipun lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Peningkatan permintaan ekspor Jawa Tengah dari negara mitra dagang mendorong perbaikan kinerja industri pengolahan, sebagaimana tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Jawa Tengah yang meningkat dari 43,20 persen pada triwulan IV 2020 menjadi 44,58 persen pada triwulan I 2021," ujarnya.

Sedangkan perbaikan kinerja lapangan usaha perdagangan didorong oleh berakhirnya penerapan PSBB menjadi PPKM mikro.

"Ke depan, pemulihan perekonomian Jawa Tengah diperkirakan masih akan berlanjut didukung oleh implementasi vaksinasi yang terus meningkat. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan ditopang baik oleh permintaan global maupun domestik," tuturnya.

Order produk ekspor Jawa Tengah terindikasi terus meningkat pada komoditas unggulan seperti alas kaki, kayu olahan, furniture, dan garmen. Selain itu, realisasi berbagai kebijakan pemerintah juga dapat semakin mendorong akselerasi pemulihan ekonomi.

"Adanya kebijakan relaksasi fiskal pemerintah melalui PMK No.20/PMK.010/2021 yang memberikan diskon PPnBM untuk pembelian kendaraan roda empat dan berlaku pada 1 Maret 2021, mulai mendorong peningkatan penjualan kendaraan bermotor meskipun masih pada tingkat yang terbatas," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper