Bisnis.com, SEMARANG – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) beserta kader diminta tak lelah mensosialisasikan disiplin penerapan protokol kesehatan. Terlebih, usai lebaran di mana masih ada sejumlah hari libur. Sehingga, kasus infeksi virus Corona (Covid-19) dapat kembali ditekan.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh mengatakan, beberapa minggu sesudah Lebaran, terjadi tren peningkatan Covid-19 di sejumlah wilayah.
Oleh karenanya, sudah seharusnya masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan, melalui 5 M, yakni menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
“Kita harus mengantisipasi, kemarin liburan, ini banyak tanggal merah, abis lebaran, kita harus mengantisipasi kalau ada yang tertular virus Covid. Tentu kita di PKK, mulai kemarin juga sudah dari Ramadan, edukasi stay at home, kemudian jaga protokol kesehatan 5 M, itu tetap harus dilakukan,” katanya, Rabu (26/5/2021).
Dia menambahkan, jika masyarakat menjumpai adanya kasus Covid-19 di wilayahnya, hendaknya segera melaporkan kepada Ketua RT/RW, maupun Satgas Covid-19. Sehingga tidak terjadi penularan yang besar, oleh orang yang tanpa gejala. Teruslah berkontribusi melalui Jogo Tonggo.
Atikoh menuturkan aktivitas masyarakat tidak mungkin berhenti, karena roda perekonomian mesti berjalan. Sehingga roda kehidupan tetap harus berjalan. Namun, seluruh warga ditekankan agar disiplin, tidak saja saat berkegiatan, namun juga sebelum maupun setelah acara. Sebab, terkadang saat acara orang disiplin menerapkan protokol kesehatan, tapi justru abai ketika sebelum dan sesudah kegiatan.
Baca Juga
“Sebenarnya ini bukan menakut-nakuti, tapi agar kita waspada karena kemarin kejadian di Cilacap itu kan ada varian baru India. Karenanya, saya nitip juga pada para kader di grass root, di kecamatan maupun kabupaten, untuk tetap jangan lengah, jangan pernah lelah mengedukasi masalah 5 M itu,” ujarnya.
Menurut Atikoh, edukasi bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan berbagai media, termasuk zoom, google meet, media sosial, WA grup, dan sebagainya. Cara tersebut dinilai lebih efektif mengingat saat ini kegiatan sosial, sosialisasi secara langsung, tatap muka, sangat dibatasi dengan jumlah orang maupun jangkauannya.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia meminta Tim Penggerak PKK dan kader untuk mendisiplinkan 5 M, dan membantu pelaksanaan 3 T, yakni testing, tracing, dan treatment. Terlebih, ada kecenderungan peningkatan kasus Covid-19, serta munculnya varian baru dari India.
“Kondusivitas juga tetap dijaga, ideologi Pancasila tidak bisa ditawar. PKK, dawis, kader, camat, dan peangkat OPD di kabupaten juga menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mencegah stunting. Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG), selalu diingatkan. Ibu hamil sudah periksa atau belum, asupan gizinya, lahir sehat atau tidak, dan sebagainya,” kata Ganjar. (k28)
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun