Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIY Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7 Persen, Ini Strateginya

Sektor pariwisata dan pendidikan diharapkan mampu memberikan multiplier effect bagi laju pertumbuhan ekonomi di DI Yogyakarta.
Suasana Jl Malioboro, Yogyakarta. / Harian Jogja
Suasana Jl Malioboro, Yogyakarta. / Harian Jogja

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang bakal dilaksanakan di DI Yogyakarta pada Juli mendatang diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi bagi wilayah tersebut.

Pariwisata sekarang sudah kita gerakkan, tapi pariwisata pendidikan belum bergerak sama sekali. Kalau nanti bulan Juli minggu ketiga di hari Senin, kita sudah berani memulai PTM, itu pasti [pertumbuhan ekonomi] kita akan semakin tinggi, karena sumbangan pendidikan terhadap ekonomi itu cukup tinggi,” jelas Kadarmanta Baskara Aji, Sekretaris Daerah (Sekda) DI Yogyakarta, Rabu (9/6/2021). 

Aji optimistis PTM dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di DI Yogyakarta hingga tembus 7 persen. Angka tersebut didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DI Yogyakarta yang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,14 persen (year-on-year) pada kuartal I/2021 kemarin.

Bukan tidak mungkin, menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 menembus angka 7 persen. “Dengan catatan satu lagi, pendidikan juga tidak boleh asal membabi buta, yang penting masuk tanpa protokol kesehatan,” tegas Aji.

Mulyono, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DI Yogyakarta, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut pada Kuartal II/2021 bakal menyentuh angka 6,57 persen. “Secara tahunan, kuartal III/2021 kita proyeksikan 4,88 persen, dan kuartal IV/2021 5,17 persen, sehingga secara tahunan di 2021 insyaallah mudah-mudahan kita landing di posisi 5,66 persen,” jelasnya.

Sejalan dengan pendapat Aji, Mulyono juga optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi di DI Yogyakarta dapat bergerak lebih jauh lagi apabila kegiatan pendidikan mulai berjalan. “Yogyakarta itu ekonominya digerakkan dari pariwisata dan pendidikan. Pariwisata itu secara pangsa pasar hanya 10,4 persen, itu kalau dilihat dari pangsa terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Pendidikan itu 8,1 persen, tetapi pariwisata dan pendidikan bisa memberikan multiplier effect yang sampai 46,1 persen,” jelasnya.

Mulyono mengungkapkan bahwa apabila dua sektor usaha tersebut dapat berjalan dengan baik, secara statistik keduanya dapat memberikan kontribusi sebesar 64,6 persen dari keseluruhan angka PDRB. “Jadi betapa pentingnya Yogyakarta ini terkait pariwisata dan pendidikan, selama ini tulang punggung konsumsi DI Yogyakarta yang mencapai 69 persen dari sini sumbernya,” jelasnya.

Berdasarkan data BI, sektor pariwisata mampu menyumbang 14,1 persen dari keseluruhan PDRB DI Yogyakarta, dengan nominal hingga Rp20 triliun. Sementara itu, kegiatan pendidikan mampu menyumbang 14,7 persen dari PDRB DI Yogyakarta berdasarkan data tahun 2019.

Tak ingin sepenuhnya menaruh harapan pada sektor pendidikan, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta juga terus berupaya untuk meningkatkan geliat pariwisata di wilayahnya. Hal tersebut terlihat dari usaha Dinas Pariwisata DI Yogyakarta dalam menerapkan program Work From Hotel (WFH) bagi pegawainya. Program tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2020 dan masih akan terus berlanjut. 

Banyak magnet [pariwisata] yang bisa dimanfaatkan wisatawan ataupun pekerja yang hendak melaksanakan tugas dari Yogyakarta sekaligus berlibur,” jelas Singgih Rahardjo, Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, dalam keterangan resmi tertanggal 9 Juni 2021.

Singgih juga berharap bahwa dalam waktu dekat program tersebut tak hanya dilaksanakan di hotel saja, namun juga desa wisata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper