Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RSUP Dr Sardjito Kehabisan Oksigen, Kemenkes Langsung Kirim 2 Ton

RS rujukan penanganan Covid-19 ini sebelumnya bersurat kepada Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat terkait lainnya mengeluhkan kekurangan suplai oksigen.
Sejumlah awak media mengabadikan ruang isolasi satu pasien rujukan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Rabu (29/01/2020)./Harian Jogja-Desi Suryanto
Sejumlah awak media mengabadikan ruang isolasi satu pasien rujukan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Rabu (29/01/2020)./Harian Jogja-Desi Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan menyatakan sudah mengatasi masalah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang kehabisan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.

RS rujukan penanganan Covid-19 ini sebelumnya bersurat kepada Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat terkait lainnya mengeluhkan kekurangan suplai oksigen.

"Ini sudah dipenuhi kemarin ya. Kami mengirim langsung dari produsen di Jawa Barat sebanyak 2 ton," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari tempo.co, Minggu (4/7/2021).

Nadia mengakui kendala tersebut terjadi karena kekurangan pasokan oksigen. Untuk mencegah terjadinya kejadian serupa, ujar dia, Kemenkes terus berkomunikasi dengan pihak industri gas dan tabung untuk meningkatkan produksi dan juga memprioritaskan oksigen untuk kebutuhan medis, bukan untuk industri lain.

"Selain itu, kami melakukan monitoring kepada seluruh provinsi untuk segera melaporkan apabila  persediaan oksigen sudah kurang dari 30 persen," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Rukmono Iswishanto melaporkan persediaan oksigen sentral RSUP Dr. Sardjito mengalami penurunan sejak Sabtu, 3 Juli 2021, pukul 16.00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen pada pukul 18.00.

“Sehingga berisiko pada keselamatan pasien yang dirawat, baik pasien Covid-19 maupun non Covid-19,” kata Rukmono dalam suratnya ke Kemenkes, Sabtu (3/7/2021).

Perusahaan oksigen di Indonesia ada 4 di Jawa Barat, 1 di Jawa Tengah, dan 4 di Jawa Timur. Kapasitas produksi oksigen di Indonesia sebelumnya sebagian besar 75 persen untuk penjualan industri dan 25 persen untuk penjualan medis.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat menyebut sudah mendapatkan komitmen dari para pemasok oksigen tersebutuntuk mengalihkan kapasitas oksigen industri ke oksigen untuk medis.

"Ada komitmen dari perusahaan lokal yang siap mensuplai oksigen medis sebesar 75 persen. Sehingga stok oksigen kita masih cukup," ujar Budi.

Tak hanya itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada Menteri Perindustrian agar memerintahkan para produsen oksigen mengalokasikan 90 persen produksinya untuk kebutuhan medis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper