Bisnis.com, JEPARA – Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Kabupaten Jepara dilaporkan berada di angka 58,92 persen. Hal tersebut disampaikan Muhammad Ali, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, Jumat (9/7/2021).
Ali menyebutkan, bahwa hingga pukul 08.00 WIB, dari 241 unit tempat tidur yang tersedia di sejumlah rumah sakit di Jepara, 142 unit telah terisi pasien Covid-19.
BOR tempat tidur isolasi dilaporkan berada di angka 56,95 persen. Perinciannya, dari 223 unit tempat tidur, 127 unit dilaporkan telah terisi.
Sementara itu, BOR tempat tidur ICU dilaporkan telah mencapai 83,33 persen. Dari 18 unit tempat tidur yang tersedia, hanya ada 3 unit tempat tidur yang tersedia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, dari 6 rumah sakit rujukan pasien Covid-19, hanya 4 rumah sakit yang dilaporkan memiliki fasilitas tempat tidur ICU. Rumah sakit tersebut antara lain RSUD RA Kartini dengan kapasitas 7 unit tempat tidur, RS PKU Muhammadiyah Mayong2 unit tempat tidur, RSUD Kelet 8 unit tempat tidur, dan RS PKU Aisyiyah Jepara dengan 1 unit tempat tidur ICU.
Berdasarkan persentasenya, tingkat keterisian RS Graha Husada dilaporkan telah mencapai 100 persen. Dari 16 unit tempat tidur isolasi yang tersedia di fasilitas kesehatan tersebut, semua unit dilaporkan telah terisi pasien Covid-19.
Selain Kabupaten Jepara, tingginya BOR juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Banjarnegara. Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk mengambil langkah antisipasi.
“Siapkan rumah sakit-rumah sakit rujukan, kumpulkan jadi satu. Bagi peran dan tugasnya, hitung kapasitasnya, kalau dilakukan ekstensi ada bisa berapa,” jelas Ganjar dalam keterangan resminya, Kamis (8/7/2021).
Menurut Ganjar, BOR di IGD dan ICU merupakan indikator penting yang mesti diperhatikan untuk mengukur kedaruratan kasus Covid-19 di suatu wilayah.
“Itu loncengnya sudah harus dibunyikan. Jadi kalau nanti ada yang merasa, ‘ah tempat kami baik-baik saja’, nggak ada yang baik-baik sekarang. Seluruh Jawa – Bali tidak baik-baik. Sekarang mesti kita kerjakan bersama,” jelasnya.