Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sultan HB X Ungkap 4 Penyebab Tingginya Angka Kematian Pasien Covid-19 di Yogya

Satgas akan memantau kondisi para pasien isoman, yang akan dipindahkan proses isolasinya ke shelter-shelter terpusat yang telah disiapkan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur DIY, Jumat (9/10/2020). - Ist/ Dok Humas Pemda DIY.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur DIY, Jumat (9/10/2020). - Ist/ Dok Humas Pemda DIY.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X membeberkan tiga penyebab utama kematian pasien Covid-19 di wilayah itu.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 DIY dari total kasus kematian akibat Covid-19 yang sebanyak 2.780 orang hingga 23 Juli lalu, sebanyak 195 atau 7 persen kasus meninggal tidak diketahui tempatnya, lalu sebanyak 695 atau 25 persen kasus meninggal di rumah atau isolasi mandiri, dan 1.890 atau 68 persen meninggal di rumah sakit.

Dari jumlah itu, ujar Sultan, penyebab tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di DIY dikarenakan beberapa alasan.

"Pertama, karena pasien meninggal mempunyai komorbid (penyakit penyerta) dan sudah berusia lanjut. Kedua, karena tidak mendapatkan oksigen, dan ketiga, pasien belum mendapatkan vaksinasi," kata Sultan dalam keterangannya saat Rapat Koordinasi Penanganan CoViD-19 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, Sabtu (24/7/2021) malam.

Keempat, ada pasien mengalami gejala ringan yang berkembang menjadi berat tetapi tidak terpantau optimal karena isolasi mandiri atau isoman.

"Untuk mengurangi yang meninggal saat isoman, kami sudah berkoordinasi dengan BNPB maupun dengan bupati/wali kota untuk membentuk satgas yang akan menangani isolasi di shelter terpusat," kata Sultan.

Nantinya, dari pihak pemerintah kabupaten/kota yang mendata nama dan alamat dari pasien yang isoman dan membantu pemerintah DIY melakukan tracing bagi seluruh isoman.

Satgas akan memantau kondisi para pasien isoman, yang akan dipindahkan proses isolasinya ke shelter-shelter terpusat yang telah disiapkan.

Sultan mengungkapkan, saat ini ada tiga shelter terpadu yang akan menjadi wilayah kerja dari satgas khusus DIY, yakni di Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Balai Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yogyakarta maupun asrama mahasiswa UNY.

"Total kapasitasnya 506 orang," kata dia.

Pasien isoman nantinya akan dibagi menurut gejala yang dialami. Mereka yang bergejala sedang akan dibawa ke shelter terpusat, sedangkan yang bergejala berat akan dirujuk ke rumah sakit.

"Sehingga tinggal yang bergejala ringan saja yang boleh tetap isoman, yang bergejala ringan ini juga akan tetap dipantau oleh kabupaten/kota dibantu oleh tenaga kesehatan yang nantinya dikoordinasikan dengan puskesmas terdekat," kata Sultan.

Menurut Sri Sultan, penanganan pasien Covid-19 di DIY selama ini sudah dilakukan sesuai standar dan sudah dilakukan pemberian terapi tambahan untuk kasus yang berat.

Sultan mengatakan selain pembentukan satgas, upaya lain yang dilakukan Pemda DIY untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 juga meningkatkan pengawasan pada pasien dengan gejala ringan.

"Apabila pasien sudah lansia atau mempunyai komorbid akan dirujuk untuk dirawat di rumah sakit," katanya.

Selain itu, dilakukan pula upaya peningkatan akses layanan rujukan dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan di rumah sakit rujukan Covid-19.

"Kami juga berupaya meningkatkan pasokan dan ketersediaan oksigen bagi rumah sakit rujukan, melakukan rekrutmen tenaga relawan, serta mengoptimalkan masyarakat untuk memanfaatkan shelter untuk isolasi," kata dia.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper