Bisnis.com, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blora dan PT Andini Blora Gama (ABG) Sejahtera untuk membangun sektor usaha pertanian dan peternakan.
“Separuh wilayah Blora adalah hutan, sehingga diharapkan [kerja sama ini] bisa membangun ekonomi masyarakat yang tinggal di pinggir kawasan hutan,” jelas Bupati Blora, Arief Rohman, usai penandatanganan nota kesepahaman bersama di Balairung Gedung Pusat UGM pada Selasa (5/10/2021) kemarin.
Rencananya, kerja sama tripartit tersebut bakal berjalan selama lima tahun ke depan. Kerjasama tersebut diharapkan mampu menghasilkan sistem pertanian dan peternakan terpadu. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Blora, dimana saat ini persentase angka kemiskinan di wilayah tersebut mencapai 11,9 persen dari total jumlah penduduk.
“Menjadi mimpi kami jika bisa meningkatkan populasi ternak, sehingga memberikan kesejahteraan maksimal dengan model peternakan yang maju dari tingkat hulu hingga hilir,” jelas Arief seperti dikutip dari laman resmi UGM.
Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus, menyebutkan bahwa kerja sama tersebut akan dijalankan secara interdisipliner. Pasalnya, program pengembangan tersebut tak hanya mencakup sektor peternakan. “Ini [kerja sama] bidangnya terintegrasi, ada pertanian, teknologi pertanian, kehutanan juga,” tambahnya ketika dihubungi Bisnis pada Rabu (6/10/2021).
Pada sektor peternakan, Blora berencana mengembangkan ‘Bengkel Sapi’ yang dicetuskan oleh Ali dan Fakultas Peternakan UGM sejak 2017 lalu. Harapannya, peternak sapi di Blora bisa mengembangkan teknologi pakan ternak yang lebih efisien.
Baca Juga
Ali mengungkapkan bahwa pakan ternak sendiri merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha peternakan. “Pakan ini menghabiskan 70 persen biaya produksi. Kalau pakannya bermasalah, ya akan babak belur usahanya nanti,” jelasnya.
Direktur Utama PT ABG Sejahtera, Teguh Budi Pramono, mengatakan bahwa kerja sama pengembangan sektor peternakan tersebut diharapkan dapat memajukan peternak sapi di Blora. “Selama ini petani hanya menjual hijauan pakan ternak. Kita ingin buat program ‘Bengkel Sapi’ seperti yang dilakukan Prof. Ali Agus agar peternak mampu menjual sapi dan untung,” jelasnya.
Sementara itu, Panut Mulyono selaku rektor UGM, berharap agar kerja sama dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Blora. “Semoga kerjasama ini memberikan kontribusi dengan program yang lebih baik. Apalagi UGM juga memiliki mitra seperti industri dan kementerian lain yang bisa diajak bersama-sama untuk berkontribusi memajukan Blora,” pungkasnya.