Bisnis.com, BANJARNEGARA – Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2021 memasuki puncak acara. Puncak acara berupa pemotongan rambut gimbal dilakukan pada hari kedua, Selasa (2/11/2021). Sebanyak lima anak berambut gimbal dipotong langsung oleh pemangku adat Dieng serta pejabat daerah setempat.
Masyarakat di Kawasan Dieng menyebut anak-anak dengan rambut gimbal alami tersebut sebagai anak bajang. Dalam prosesi pemotongan rambut gimbal tersebut, orang tua anak bajang mesti mengabulkan permintaan si anak. Hal tersebut jadi syarat yang mesti dipenuhi agar rambut gimbal anak bajang tidak tumbuh kembali.
Ayumna Arfiana Sadiah, misalnya, meminta sepeda sebagai syarat mengikuti upacara pemotongan rambut gimbal. Gadis tersebut memiliki rambut gimbal sejak usia 2 tahun. Itupun hanya sebagian kecil, tidak tumbuh sepenuhnya.
Namun, Tursiyah orang tuanya, dengan ikhlas mengabulkan permintaan si anak agar upacara pemotongan rambut gimbal bisa berjalan sukses. “Dia gak ngambek saat minta sepeda. Cuma sebelum tumbuh rambut gimbal, pasti sakit-sakitan. 1 bulan bisa 3 kali demam, sampai 40 derajat suhunya,” jelasnya saat diwawancarai Bisnis.
Uniknya, warga Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara tersebut dulunya juga memiliki rambut gimbal. “Jaman dulu belum tahu ada cukuran rambut gimbal di Dieng. Jadi orang tua saya potong sendiri dengan adat Jawa di rumah. Dulu saya mintanya kasur. Pernah dibohongi bapak, dikasih gunting saja, tapi gimbalnya keluar lagi,” ucap Tursiyah.
Selain Ayumna, Syaqiera Arana Maritsa juga meminta sepeda kepada orang tuanya.Ada pula Noor Asyifa Aulia Putri. Permintaannya sederhana, hanya ingin dibelikan jajanan dan digendong bapaknya. Asyifa sendiri jadi satu-satunya anak bajang yang berasal dari luar Banjarnegara. Sebab, keluarganya kini tinggal di Kecamatan Pundong, Bantul, DI Yogyakarta.
Baca Juga
Permintaan unik juga datang dari Alwi Arrobi Fahat. Satu-satunya anak laki-laki yang dipotong rambutnya dalam gelaran DCF 2021 ini meminta pertunjukan kesenian rewo-rewo. Sementara Ponita Alisya, anak bajang dari Kabupaten Wonosobo, hanya meminta dipotong rambutnya di Kawasan Dieng.