Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persentase Capai 60 Persen, Pemprov Jateng Terus Genjot Vaksinasi

Meski pencapaian vaksin di Jateng menunjukkan hal yang bagus, tetapi masih ditemukan adanya kabupaten yang masih di bawah 40 persen vaksinasinya
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau Vaksinasi tahap II yang dilaksanakan di RST Wiratamtama dan RSUD Tugurejo Semarang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa-Dok Pemprov Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau Vaksinasi tahap II yang dilaksanakan di RST Wiratamtama dan RSUD Tugurejo Semarang, Rabu (3/3/2021)./Istimewa-Dok Pemprov Jateng

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot percepatan vaksinasi di seluruh wilayahnya. Hingga saat ini, Dinas Kesehaten (Dinkes) Jateng mencatat persentase jumlah warga yang telah menjalani vaksin mencapai 60 persen.

Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengatakan capaian 60 persen warga yang telah menjalani vaksin merupakan hal bagus. "Sudah 60 persen lebih. Ini sudah bagus sekali. Bisa 60 persen lebih," kata Yulianto, Senin (1/11/2021).

Menurutnya, meski pencapaian vaksin menunjukkan hal yang bagus, tetapi masih ditemukan adanya kabupaten yang masih di bawah 40 persen vaksinasinya dengan jumlah disparitas atau perbedaan yang masih tinggi. "Disparitasnya di beberapa kabupaten yang masih agak ketinggalan ini perlu percepatan-percepatan," tuturnya.

Dia menyebutkan kabupaten yang vaksinasinya masih di bawah 40-50 persen adalah Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Purbalingga, Batang, Jepara, Wonosobo, Pemalang, Brebes, Grobogan, Pekalongan, Kabupaten Magelang, Kebumen dan Pati. Di daerah-daerah itulah yang akan digenjot lebih cepat.

Yuli, sapaannya, menyebutkan kendala daerah yang vaksinasinya masih di bawah 50 persen antara lain sasarannya masih sulit diajak vaksinasi, terbatasnya jumlah vaksinator dan jumlah faskes yang melayani vaksinasi. Tidak hanya itu, lanjutnya, komitmen dari pemerintah daerah juga perlu didorong.

Bahkan tak dapat dipungkiri masih ada tempat dengan kesadaran vaksinasi yang masih rendah. Hal itu bisa terjadi karena terbatasnya akses seperti halnya kalangan lansia. "Lansia ini memang agak lambat. Lalu juga difabilitas, ibu hamil, penderita komordibitas. Ini memang kecepatannya enggak seperti yang lain," sambung Yuli.

Dengan demikian, strategi jemput bola harus dilaksanakan secara simultan bersama seperti halnya, dari kabupaten/kota termasuk yang di puskesmas, sampai tingkat kecamatan. Yuli menyebut basis pelayanan vaksinasi itu harus di komunitas yang lebih rendah. Contohnya di tingkat RW, RT, desa, kelurahan, dan semacam itu.

Sebab, pola sentra vaksinasi yang ada di ibu kota atau di kota-kota di Jateng, kata Yuli, itu sudah cukup dan jangan ditambah lagi. Bahkan, kalau ada kolaborator yang ingin membantu vaksinasi, pemprov minta pelayanannya itu dilakukan di komunitas. Para kolaborator vaksin hendaknya tidak membuka vaksinasi di ibu kota.

"Akhir-akhir ini masih banyak yang ingin membantu sebagai kolaborator. Tetapi saya sarankan jangan mendirikan sentra vaksin lagi di kota. Tapi pelayanan jemput bola ke komunitas," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pihaknya masih terus bergerak melakukan percepatan vaksinasi. "Saya sampaikan kepada kawan-kawan bupati/wali kota agar sampai dengan Desember kita kebut vaksinnya," kata Ganjar.

Ganjar juga tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat tetap mengenakan masker. Bahkan, di seluruh tempat publik hendaknya ketaatan protokol kesehatan tetap diperhatikan. "Satpol PP-nya tetap jalan, minta bantuan TNI-Polri, jadi edukasinya tetap mengingatkan terus-menerus sambil vaksinnya digenjot terus-menerus," imbuhnya.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua #ingatpesanibu


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper