Bisnis.com, SOLO — Satlantas Polresta Solo siap menggelar Operasi Zebra Candi 2021 yang akan berlangsung pada 15-28 November nanti. Salah satu target dan fokus operasi ini adalah menurunkan angka kecelakaan.
Hal tersebut disampaikan Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Adhytiawarman Gautama Putra, kepada wartawan, Jumat (12/11/2021). Ia mengatakan pada Operasi Zebra Candi tahun ini tidak menekankan pada penindakan hukum.
“Jangan sampai kecelakaan meningkat. Apalagi ini musim hujan. Kami berupaya menekan angka kecelakaan. Patroli akan terus dilakukan,” katanya.
Pada Operasi Zebra Candi Solo tersebut petugas akan memberikan edukasi hingga menegur jika ada pelanggaran. Terlebih yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Diberhentikan bukan berarti menilang. Memberi edukasi atau teguran. Titik berat bukan penilangan dalam operasi ini,” lanjutnya.
Untuk itu Adhytia mengimbau agar para pengguna kendaraan di wilayab Kota Solo untuk selalu mentaati aturan lalu lintas serta berhati-hari dalam berkendara. Mentaati aturan lalu lintas bukan hanya ketika ada petugas yang berjaga, namun ditujukan untuk menjaga keselamatan berkendara.
Kasatlantas menyebut ada beberapa ruas jalan yang menjadi area black spot atau daerah rawan kecelakaan di wilayah Solo. Di antaranya adalah Jl Ir Sutami dan Jl A Yani.
“Selama operasi zebra kami akan lebih banyak melakukan [pemantauan] di persimpangan jalan kemudian black spot. Sehari bisa lima kali patroli. Kami akan lebih banyak di jalan,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh JIBI, jumlah kecelakaan lalu lintas pada kegiatan Operasi Zebra Candi di Solo selama dua tahun terakhir terus menigngkat. Pada Operasi Zebra Candi 2019 terdapat 19 kejadian dengan jumlah korban luka ringan 19, luka berat 0 dan meninggal dunia 0.
Sedangkan pada Operasi Zebra Candi 2020 terdapat 25 kejadian. Jumlah korban luka ringan ada 25, luka berat 0 dan meninggal dunia 0.
Sementara itu dari data banyaknya kecelakaan lalu lintas 2020 yang diunggah Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, ada 817 kejadian. Dari jumlah itu 50 orang meninggal dunia dan 852 orang mengalami luka ringan. Total jumlah kerugian sekitar Rp293.200.000.000.
Pada 2019, jumlah kecelakaan di Kota Solo sebanyak 1.086 kejadian dengan jumlah korban meninggal ada 65 korban dan 1.150 korban dengan jumlah kerugian sekitar Rp523.950.000.000.