Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ketinggian Banjir Rob Berpotensi Meningkat Signifikan

Kondisi pasang maksimum pada fase bulan purnama dan bersamaan dengan kejadian curah hujan akan menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian banjir rob.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 17 November 2021  |  19:51 WIB
Ketinggian Banjir Rob Berpotensi Meningkat Signifikan
Warga melintasi rob di Degayu, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (16/11/2021). Sebanyak 570 rumah warga di Kelurahan Degayu terdampak banjir rob dengan ketinggian antara 30-50 cm. - Antara/Harviyan Perdana Putra.

Bisnis.com, SIDOARJO - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengingatkan potensi terjadinya banjir rob yang terjadi di pesisir utara Pulau Jawa pada tanggal 18-25 November, sehingga masyarakat diminta lebih waspada.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, dalam keterangan pers di Surabaya, Rabu (17/11/2021) mengatakan banjir rob merupakan fenomena yang pada umumnya sering terjadi khususnya di pesisir utara Jawa.

"Namun demikian, adanya kondisi pasang maksimum pada fase bulan purnama dan bersamaan dengan kejadian curah hujan akan menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian banjir rob yang lebih signifikan," ujarnya.

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, pihaknya mengimbau terhadap daerah penyangga ekonomi pesisir utara Jawa seperti, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Kerawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak Jepara, Gresik bersiaga dan waspada terhadap kondisi banjir rob.

"Diperkirakan akan terjadi sekitar tanggal 18 – 25 November 2021 pada pagi hingga siang hari dan sedangkan potensi hujan lebat terjadi pada tanggal 19 - 23 November 2021 pada siang hingga sore hari," ujarnya.

Ia mengatakan, potensi banjir pesisir (rob) ini yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

"Selain itu juga berdampak pada aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujarnya.

Masyarakat, kata dia, diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

"Salah satunya bisa diakses dari Call center 021-6546315/18, Call center BMKG 196, http://maritim.bmkg.go.id, Follow twitter dan Instagram @BMKGmaritim," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pantura cuaca ekstrem La Nina

Sumber : Antara

Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top