Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

14 Perusahaan Asal Jateng Ikuti Pelepasan Ekspor Akhir Tahun

Kegiatan ekspor masih terkendala mahalnya harga kontainer.
M Faisal Nur Ikhsan
M Faisal Nur Ikhsan - Bisnis.com 23 Desember 2021  |  14:34 WIB
14 Perusahaan Asal Jateng Ikuti Pelepasan Ekspor Akhir Tahun
Truk yang mengangkut produk ekspor berupa alas kaki terparkir di halaman PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI), Salatiga, pada Kamis (23/12/2021). SCI menjadi satu dari 14 perusahaan yang mengikuti pelepasan ekspor akhir tahun yang digelar Kementerian Perdagangan. - Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, SALATIGA – Sebanyak 14 perusahaan asal Jawa Tengah mengikuti pelepasan ekspor akhir tahun yang dilaksanakan serempak secara nasional.

Pelepasan dipimpin langsung secara daring oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, pada Kamis (23/12/2021). “Hari ini saya melepas ekspor senilai Rp35,03 triliun secara serentak di 18 titik, di 62 kabupaten/kota, di 26 provinsi di Indonesia secara hibrida. Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional,” jelas Lutfi dalam sambutannya.

Dari jumlah tersebut, 19 persen produk ekspor berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Jumlahnya secara nasional mencapai 278 perusahaan dengan nilai ekspor 2,44 miliar USD atau Rp35,05 triliun. Beberapa produk unggulan UMKM yang menembus pasar ekspor antara lain produk perikanan dan kelautan, furnitur, home decor, makanan dan minuman, rempah, serta tekstil.

Di Jawa Tengah, pelepasan ekspor dilakukan di tiga lokasi berbeda yaitu Kabupaten Boyolali, Kota Salatiga, serta Kabupaten Semarang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri menghadiri secara langsung pelepasan ekspor yang berpusat di PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI) Jl. Lkr. Sel. Salatiga, Randuacir, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga. SCI sendiri mengikuti pelepasan ekspor akhir tahun tersebut dengan mengirimkan produk berupa alas kaki ke Amerika Serikat.

Dalam acara pelepasan ekspor tersebut, Ganjar berkesempatan untuk menjalin diskusi dengan 14 perusahaan eksportir Jawa Tengah. “Tadi sih masuk kepada kita informasi terkait dengan kesulitan kontainer, tidak bisa dipungkiri karena banyak pelabuhan di banyak negara juga belum bisa membuka itu dengan baik,” ucap Ganjar selepas acara.

Ganjar mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal berupaya untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Sehingga, kedepannya, diharapkan ekspor Jawa Tengah bisa terus tumbuh dengan baik.

“Kita akan coba carikan solusi. Agar kita bisa tetap menjalankan roda ekonomi dengan baik, sehingga spirit turunnya kasus Covid-19 bisa kita ikuti dengan spirit bangkitnya ekonomi,” jelas Ganjar.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi, menjelaskan bahwa kinerja ekspor Jawa Tengah sudah menunjukkan fase pemulihan. “Tahun ini [pesanan ekspor untuk produk] garmen, tekstil, dan perkayuan itu sudah mulai naik,” ucapnya ketika dihubungi Bisnis.

Untuk mendukung kinerja ekspor tersebut, Frans berharap agar bantuan permodalan bisa disalurkan oleh perbankan. “Sejak dulu saya minta ke perbankan, saat ini kita modal kerja sudah mulai habis. Dengan banyaknya order ini, bantuan modal ini sangat diharapkan. Karena bahan baku kita sebagian besar masih impor,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ekspor jateng boyolali
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top