Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jawa Tengah Meningkat 19,71 Persen

Ekspor non migas pada November 2021 mencapai US$1.067,90 juta, naik sebesar US$180,30 juta atau 20,31 persen.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aditya Pradana Putra
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Nilai ekspor Jawa Tengah pada November 2021 sebesar US$1.083,13 juta atau naik 19,71 persen dibanding ekspor pada Oktober 2021.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng Adhi Wiriana mengatakan, jika dibandingkan dengan ekspor November 2020 naik sebesar 57,33 persen.

"Ekspor non migas pada November 2021 mencapai US$1.067,90 juta, naik sebesar US$180,30 juta atau 20,31 persen dibanding nilai ekspor non migas pada Oktober 2021," katanya, Senin (3/1/2022).

Dia menjelaskan, dari sisi volume, ekspor Jawa Tengah pada November 2021 naik 5,56 persen dibandingkan dengan ekspor Oktober 2021 hal ini disebabkan oleh naiknya volume ekspor nonmigas. Volume ekspor komoditas nonmigas naik sebesar 6,65 persen dimana pada bulan Oktober 2021 sebesar 302.000 ton menjadi 322.006 ton pada November 2021.

Namun sebaliknya untuk ekspor komoditas migas mengalami penurunan volume sebesar 4,05 persen, yang disumbang oleh komoditas hasil minyak, untuk komoditas migas lainnya seperti gas, gas alam dan minyak mentah tidak tercatat selama November 2021.

"Jika dibandingkan dengan volume total ekspor November 2020, volume total ekspor November 2021 tercatat mengalami penurunan sebesar 4,42 persen," tambahnya.

Sementara itu lanjutnya, volume ekspor migas turun 61,68 persen dari 84.760 ton pada November 2020 menjadi 32.480 ton pada November 2021. Sebaliknya, volume ekspor nonmigas mengalami peningkatan yaitu sebesar 12,54 persen, pada November 2020 sebesar 286.170 ton menjadi 322.006 ton pada November 2021.

Adapun, tiga negara tujuan ekspor non migas terbesar pada November 2021 meliputi Amerika Serikat dengan nilai US$443,81 juta, disusul Jepang US$90,92 juta dan Tiongkok US$77,62 juta, dengan kontribusi ketiganya sebesar 56,59 persen selama Januari-November 2021.

Sebagai informasi, neraca perdagangan Jawa Tengah pada November 2021 defisit US$155,79 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$507,53 juta sedangkan neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$351,74 juta. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper