Bisnis.com, YOGYAKARTA - Penularan Covid-19 di sebuah sekolah swasta Islam di Pogung Lor, Sinduadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta meluas.
Jika sebelumnya dilaporan 31 warga sekolah yang positif Covid-19, saat ini jumlahnya bertambah menjadi 40 orang.
Penambahan siswa yang positif Covid-19 tersebut diketahui dari hasil tracing yang dilakukan kepada siswa dan guru di sekolah berasrama (boarding school) tersebut. Tidak hanya siswa SMP, tracing diperluas juga kepada siswa SMA.
"Jadi itu sekolah kan ada reguler dan yang boarding [pondok/asrama]. Yang ada kasus itu yang di boarding school-nya, yang kelas reguler tidak ada kasus," kata Ery, Senin (31/1/2022).
Meskipun kelas reguler tidak ada kasus penyebaran Covid-19, katanya, sebagai bentuk antisipasi proses pembelajaran tatap muka (PTM) baik yang reguler maupun boarding diminta ditutup hingga 14 hari ke depan.
Baca Juga
Dinas Kesehatan (Dinkes) lanjutnya, memperluas tracing kepada kontak erat (KE) sehingga ditemukan kasus positif Covid-19 juga di kalangan siswa SMA dan ustad-ustadnya. Hingga kini, lanjut dia, Disdik mencatat jumlah warga sekolah tersebut yang terpapar Covid-19 sebanyak 40 orang. Rinciannya, 28 siswa SMP, 5 guru (ustad) dan 7 siswa SMA.
"Untuk yang SMA tracing terus dilakukan namun ini bukan kewenangan kami, tapi kewenangan DIY. Mereka ada dalam satu komplek dan masih menjalani isolasi mandiri di asrama," katanya.
Terkait penularan kasus Covid-19 dikalangan siswa SMA tersebut, Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman Tukiman enggan menanggapinya. "Silahkan konfirmasi langsung ke sekolah," katanya.
Ery menjelaskan kronologi dari penyebaran Covid-19 di sekolah Islam tersebut. Menurutnya, ada seorang siswa boarding yang awalnya sakit namun tetap masuk ke asrama. Setelah diperiksa, ternyata positif Covid-19. "Jadi siswa yang pertama kali terpapar Covid-19 ini sebenarnya siswa boarding school tapi dia nglaju [rumah ke asrama], tidak tinggal di dalam asrama," katanya.